Jakarta (ANTARA News) - Detasemen Khusus 88 Antiteror sampai saat ini masih memeriksa 19 pelaku aksi teror yang ditangkap Kamis kemarin.

"Jadi proses pemeriksaan terhadap para tersangka yang sampai dini hari tadi jumlahnya masih berlangsung," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar di Jakarta, Jumat.

Boy megungkapkan, ke-19 pelaku teror itu ditangkap dari beberapa tempat berbeda.

Boy merinci, tiga pelaku berinisial P, J dan F ditangkap di Aceh, lima orang berinisial P, A, A, E dan R ditangkap di Bogor.

Kemudian di Kramat Jati, Jakarta Timur, ditangkap tiga orang masing-masing berinisial F, D dan Y, lalu seorang yang berinisial M ditangkap di Rawamangun.

Di Pondok Kopi ditangkap lima orang, yaitu A, D, M, R dan A, kemudian di Bekasi satu orang berinisial A, serta seorang lagi di Tanggerang berinisial J.

"Semua pelaku diperiksa untuk mengetahui dari peran masing-masing tapi yang jelas, sementara dapat disimpulkan merupakan pelaku aksi teror bom buku," kata Boy.

Sebelumnya, pria tidak dikenal mengirimkan paket buku berisi bom ke tiga lokasi berbeda Selasa Maret lalu (15/3), masing-masing ditujukan kepada pimpinan Komunitas Utan Kayu, Ulil Abshar Abdalla, Kepala Badan Narkotika Nasional Gories Mere, tokoh Pemuda Pancasila dan Yapto S Soeryosumarno.

Satu paket bom buku lagi dikirimkan hari Rabu (16/3) ke musisi Ahmad Dhani.

Paket bom yang dikirim kepada Ulil meledak saat Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Timur, Komisaris Polisi Dody Rahmawan mencoba menjinakkannya.

Dody bersama Ipda Bara Libra Sagita dan petugas satpam Mulyana, terluka akibat peristiwa itu. (*)
ANT

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011