Blitar (ANTARA News) - Jajaran petugas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Blitar, Jawa Timur, mengusut kasus pencurian yang menimpa rumah ibunda Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jalan Bali, Kota Blitar.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polresta Blitar, AKP Purdiyanto, Kamis, mengatakan pihaknya sudah membentuk tim untuk mengusut kasus pencurian ban mobil milik Doni Hendrawan (26), yang saat ini menempati rumah itu.

"Kami masih selidiki kasus itu. Kami masih kumpulkan keterangan dari beberapa saksi yang mengetahui kejadian itu," kata Purdiyanto.

Pihaknya menduga, kasus itu dilakukan lebih dari satu orang, karena di lokasi kejadian, banyak ditemukan jejak kaki yang kemungkinan besar jejak para pencuri tersebut.

Ia juga mengaku, polisi akan teliti mengusut kasus itu, namun pihaknya hingga saat ini masih belum bisa memecahkan kasus itu sejak kejadian pada Senin (16/5), karena minimnya saksi mata.

Rumah ibunda Presiden SBY itu sudah lama ditinggalkan pemiliknya. Ibunda SBY, Ny Habibah Soekotjo sudah lama pindah ke Jakarta, tepatnya 18 Oktober 2004. Rumah itu dijaga pasangan suami istri, Doni dan Sinta (25), sejak ibunda SBY itu ke Jakarta.

Doni yang ditemui di rumah yang terletak di Kelurahan Karang Tengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, itu mengaku terkejut dengan kejadian pencurian itu.

Pria yang bekerja sebagai anggota Polres Blitar itu baru tahu pagi harinya, dan terkejut ketika roda mobil Toyota Soluna tahun 2003 dengan nomor polisi W 787 PF miliknya yang sedang berada di halaman itu hilang.

"Kalau tahunya roda mobil hilang pagi. Itupun ketika ada teman yang memberi tahu, saat kami sedang jalan pagi di depan rumah," katanya mengungkapkan.

Ia meminta, polisi mengusut tuntas kasus ini. Walaupun kerugian tidak terlalu banyak, yakni sekitar Rp3 juta, namun ia merasa tingkat keamanan masih minim. Selama sekitar satu tahun tinggal di lokasi itu, ia baru sekali ini mengalami kasus pencurian.

"Saat kejadian, mobil saya memang tidak dipasang alarm, sehingga saya tidak mengetahui jika ada pencuri, karena itu saya akan berhati-hati, agar kasus ini tidak terulang lagi," katanya.(*)

(L.KR-DYT*E011/E011)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011