Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR RI Marwan Ja`far mendesak pemerintah menyelamatkan PSSI dan kelangsungan persepakbolaan nasional.

"Pemerintah harus menyelamatkan muka PSSI dan persepakbolaan nasional. Jangan sampai masalah martabat bangsa ini dipasung, dihambat dan dihancurkan oleh oknum-oknum tertentu," katanya kepada pers di Jakarta, Minggu.

Marwan yang juga pencinta sepak bola mengajak publik menggelorakan "revolusi" PSSI. Pertama, Kongres PSSI belum juga berhasil menentukan kepengurusan PSSI yang baru. Kongres diberhentikan dan tidak menghasilkan keputusan apa-apa..

"Tentunya ini sangat memprihatinkan bagi persepakbolaan nasional. Disamping memprihatinkan, tentu ini sangat mencemaskan, mengemaskan dan mengecewakan Bangsa Indonesia, khususnya masyarakat pencinta sepak bola," katanya.

Kedua, bangsa/masyarakat Indonesia sangat mendambakan kepengurusan yang solid dan dengan sungguh-sungguh mengurus sepak bola, tanpa ada kepentingan tertentu, tanpa ada kepentingan bisnis dan politik tertentu. Hal itu supaya sepak bola nasional diperhitungkan secara internasional.

"Bangsa ini sudah sangat mendambakan agar sepak bola kita berprestasi, membawa piala dalam kejuaraan-kejuaraan tertentu, sampai-sampai masyarakat pencinta sepak bola sudah meneteskan air liur untuk melihat kehebatan sepak bola nasional dalam kancah internasional," kata Marwan yang juga Ketua DPP PKB.

Ketiga, para pengurus Komite Normalisasi PSSI harus bertanggungjawab terhadap terselenggaranya kongres yang beradab dan bermartabat demi persepakbolaan nasional.

Keempat, jangan sampai PSSI kena hukuman FIFA tidak boleh bertanding di level nasional dan internasional. Kalau ini yang terjadi, masyarakat Indonesia wajib mengutuk Komite Normalisasi/pengurus PSSI pusat/daerah yang membikin persepakbolaan nasional menjadi stagnan dan tidak boleh bertanding di level nasaional/internasional.

Lima, kata Marwan, wajib hukumnya untuk melakukan `revolusi` PSSI.

FIFA harus mengambil alih kongres PSSI dalam batas waktu tertentu, jika Komite Normalisasi tidak bisa menyelenggarakan kongres dengan baik dan benar. FIFA harus bertindak fair, adil, dan bijaksana dalam menghadapi kemelut di PSSI.

Keenam, pemerintah harus mengambil alih, jika Komite Normalisasi tidak sanggup lagi menyelenggarakan kongres. Pemerintah harus menyelamatkan PSSI dan kelangsungan persepakbolaan nasional.

Marwan menyatakan, pemerintah harus menyelamatkan muka PSSI dan persepakbolaan nasional. Jangan sampai masalah martabat bangsa ini dipasung, dihambat dan dihancurkan oleh oknum-oknum tertentu. Meski demikian, pemerintah tidak boleh melakukan intervensi yang melanggar aturan main FIFA.

"Pemerintah sebagai fasilitator supaya PSSI kembali bermartabat," katanya

Ketujuh, Fraksi PKB DPR meminta kepada semua pihak untuk menahan diri demi prospek persepakbolaan nasional yang lebih cerah. Jangan ada pihak yang memaksakan kehendak di luar aturan main yang berlaku (statuta FIFA dan statuta/AD-ART PSSI.

Kedelapan, kata Marwan, jangan sampai para pesepak bola nasional mengalami demoralisasi, patah semangat, tidak bergairah lagi, tergerus spirit latihan dan bertandingnya, kehilangan spirit nasionalisme dan putus asa/apatis, gara-gara melihat PSSI makin kisruh terus dan tanpa berakhir secara elegan dan bijaksana.

"Mari kita gelorakan "revolusi` PSSI!. Hidup rakyat Indonesia! Mari kita selamatkan PSSI!," kata Marwan Ja`far.(*)

(A014/A014)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011