Jakarta (ANTARA) - Tim Indonesia yang terdiri atas enam siswa SMP meraih dua medali perak dan empat medali perunggu di ajang International Junior Science Olympiad (IJSO) yang berlangsung di Uni Emirat Arab pada 12 hingga 21 Desember 2021.

"Kami bangga adik-adik bisa menjadi juara IJSO 2021. Kalian memang para juara yang sudah menunjukkan prestasi dan sudah mempersiapkan diri selama dua bulan. Saya juga melihat acara awarding dan kalian telah bersaing dengan peserta dari 59 negara. Prestasi yang sungguh membanggakan. Saya mengucapkan selamat dan terima kasih atas prestasi kalian yang masih sangat muda, tapi sudah menjadi harapan kami di masa depan,” ujar Plt Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek, Asep Sukmayadi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Enam siswa SMP wakili RI dalam Olimpiade Sains Yunior Internasional

Para siswa yang mewakili Indonesia secara gemilang membawa pulang enam medali dalam ajang tahunan tersebut. Dua medali perak dipersembahkan oleh Jack Howard dari SMP Darma Yudha Pekanbaru dan Tharfi Thufail Qays Al Hakim dari SMP Al Muttaqin, Tasikmalaya.

Sedangkan, 4 medali perunggu diraih oleh Refa Nurtantiawati dari SMPN 2 Pangkalpinang, I Kadek Andhika Ary Wiguna dari SMPN 6 Denpasar, Harlbert Mayer Hsia dari SMP Witama Nasional Plus Pekanbaru, dan Hisyam Najamudin dari SMPN 1 Lamongan.

Asep juga mengucapkan terima kasih pada para pembina, guru, sekolah dan orangtua atas dedikasi mereka mendukung para siswa hingga meraih medali di IJSO.

"Kami juga tengah mempersiapkan sebuah program yang mendukung impian adik-adik. Kami ingin memberikan kalian seluas-luasnya untuk mengecap pendidikan dan mewujudkan mimpi. Satu tahap telah dilalui. Nanti lewat program yang tengah disusun, kami arahkan adik-adik untuk mendaftar di perguruan tinggi unggul dunia. Adik-adik harus punya semangat untuk terus berprestasi," imbuh Asep.

Secara keseluruhan supervisor peserta IJSO, Dr Budhy Kurniawan mengatakan para siswa telah melakukan persiapan secara maksimal.

“Saya salut dengan anak-anak telah bekerja keras dalam waktu persiapan dua bulan. Kami mempersiapkan mereka materi yang sesuai dengan silabus IJSO," kata Budhy Kurniawan.

Budhy juga memuji kerja keras enam anak didiknya. Menurut Budhy Kurniawan, soal yang muncul pada 2021 sudah sesuai prediksi, namun tingkat kesulitannya memang sangat tinggi.

Sementara itu, supervisor lainnya, Dr Ahmad Ridwan mengatakan kondisi pelaksanaan IJSO berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

“Karena masih pandemi ada perbedaan waktu ujian yang jadi lebih pendek. Suasana ujian juga harus melaksanakan protokol kesehatan yang sangat ketat," jelas Ahmad.

Persiapan yang dilakukan para siswa juga dijalani dengan program dalam pemusatan latihan yang dapat mendorong keterampilan siswa mengerjakan soal ujian materi dan praktikum.

Baca juga: Sempat minder, Dafi raih medali perak pada olimpiade internasional

Baca juga: Indonesia raih medali olimpiade sains internasional di Botswana


"Pada persiapan tahap 1 dan tahap 2 mereka mendalami materi pokok, sedangkan tahap 3 para siswa banyak melakukan simulasi dan pemantapan agar meningkatkan kompetensi mereka menjawab soal ujian," tambah Ahmad.

IJSO adalah kompetisi individu dan tim yang digelar secara tahunan dalam melombakan Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa yang berusia di bawah enam belas tahun. IJSO didirikan sebagai pengakuan akan pentingnya Ilmu Pengetahuan Alam dalam pendidikan umum kaum muda dan dalam semua aspek kehidupan mereka.

IJSO digelar di Intercontinental, Dubai Festival City, Dubai, Uni Emirat Arab. Ada sekitar 900 peserta dari 59 lebih negara yang mengikuti IJSO tahun ini. IJSO tahun depan rencananya digelar di Ukraina dan kemungkinan diikuti oleh lebih banyak peserta.

Pewarta: Indriani
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021