Jakarta (ANTARA) - Emiten media PT Visi Media Asia (VIVA) terus fokus mengembangkan portfolio digital seiring dengan penetrasi internet yang makin meningkat di Tanah Air selama masa pandemi COVID-19.

Managing Director VIVA Arief Yahya di Jakarta, Kamis, mengatakan, perseroan mampu mencatatkan pendapatan Rp920,3 miliar pada semester I 2021 atau naik 5,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp874,1 miliar. Selain itu EBITDA VIVA mengalami perbaikan menjadi Rp75,5 miliar.

Kinerja VIVA tersebut ditopang oleh performa dua stasiun TV FTA, yakni ANTV dan tvOne yang masih diminati masyarakat untuk mengakses hiburan dan informasi.

"Namun VIVA juga menyadari bahwa digital adalah masa depan, hal ini terlihat dengan pertumbuhan penetrasi internet secara eksponensial di masa pandemi COVID19 dan oleh karenanya VIVA terus mengembangkan portfolio digitalnya," ujar Arief.

ANTV kembali menduduki jajaran Tier #1 TV FTA dan unggul di 3 daypart non-Jabodetabek, yakni di slot 04.30–08.00 WIB yang diisi dengan genre animasi dengan perolehan TVS 16 persen, slot 09.3016.30 WIB dengan genre serial drama India dengan TVS 21,2 persen, dan slot 16.30-18.30 WIB untuk genre serial drama lokal dengan raihan TVS 19,4 persen.

Baca juga: Kominfo yakini siaran digital tumbuhkan industri konten

ANTV juga berkolaborasi dengan VIA dan content creator lokal lainnya, RANS dan Leslar yang memiliki digital follower besar (Raffinagita 58 juta follower, Lesti 24 juta follower, Rizky Bilar 12 juta follower) untuk memproduksi konten dan tayang di ANTV.

Sinergi digital follower content creator dan ANTV ditujukan untuk menambah jangkauan pemirsa muda (millennials dan centennials) sekaligus meningkatkan keterikatan atau engagement pemirsa atas program-program yang tampil di layar kaca ANTV.

ANTV juga bersinergi dengan Viva Digital Venture Company (VDVC) yang masih dalam satu naungan di dalam VIVA Group untuk memperkuat eksistensi ANTV di platform digital yang berhasil menaikkan subscriber pada YouTube Channel ANTV menjadi 2,8 juta subs atau tumbuh 20 persen tahun ini.

Sementara itu, tvOne berhasil mempertahankan statusnya sebagai TV berita dan olahraga #1 selama 13 tahun berturut-turut.

Selain itu, tvOne juga terus mengembangkan platform digitalnya baik tvOne Connect, tvOnenews.com, maupun kanal YouTube Channel tvOnenews guna meningkatkan engagement dengan pemirsa millenials dan gen Z.

Baca juga: KPI dorong 'media baru' edukasi publik terkait jurnalisme

Menyadari bahwa transformasi digital merupakan suatu keniscayaan, VIVA fokus membangun dan memperkuat brand digital seluruh portfolio bisnisnya.

Melalui VDVC, VIVA mengembangkan dua portfolio utama yaitu digital publisher dan Over The Top (OTT). Dua digital publisher VDVC yaitu Viva.co.id dan IntipSeleb.com mengalami pertumbuhan di kuartal IV 2021 sehingga masing-masing masuk ke dalam Top 30 dan Top 50 Alexa.

Sepanjang 2021, traffic Viva.co.id naik 40 persen sedangkan IntipSeleb.com melonjak 300 persen. Dalam kurun waktu sau tahun ke depan, kedua website tersebut ditargetkan masuk ke dalam Tier 1 digital publisher di masing-masing kategorinya.

Terkait dengan Analogue Switch Off (ASO) 2 November 2022, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Cipta Kerja, ANTV dan tvOne sebagai penyelenggara MUX di 16 provinsi dengan 38 wilayah layanan siaran telah mencadangkan dana sebesar Rp201 miliar untuk belanja modal pembangunan infrastruktur MUX dan siap mensukseskan tahapan ASO.

Baca juga: Stasiun TV siap siaran digital di wilayah ASO tahap I

Baca juga: RUPSLB VIVA setujui penjualan 39 persen saham MDIA

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2021