Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim memastikan seluruh jemaat gereja dapat mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah saat Natal dengan kuota 50 persen pengunjung hadir tatap muka.

Ali mengatakan penyelenggaraan Natal saat masa pandemi bukanlah yang pertama, karena itu ia berharap pengurus gereja dapat berkomitmen untuk mendisiplinkan jemaat terhadap protokol kesehatan.

Baca juga: Ratusan personel Satpol PP Jaksel ditempatkan di gereja

"Ini bukan yang pertama, jadi saya kira Natal dengan protokol kesehatan sudah biasa dilakukan. Tinggal kami memantau, memonitor dan mengingatkan pengurus gereja komitmennya untuk disiplin protokol kesehatan," kata Ali saat ditemui wartawan di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat.

Kapasitas maksimal di GBI Amanat Agung sebanyak 200 orang, namun Ali meminta agar ibadah saat malam Natal hanya dihadiri oleh 50 persen. Untuk mengantisipasi sisanya yang tidak bisa ikut secara luring, pengurus gereja diminta membuatkan kanal siaran langsung yang bisa diikuti jemaat secara daring.

"Sehingga tetap menggunakan protokol kesehatan 50 persen yang sudah diinformasikan seluruh jajaran di kecamatan, kelurahan, maupun dari Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko), dari Polres Metro Jakarta Utara, dan Komando Distrik Militer 0502 Jakarta Utara, dan seluruh pengurus gereja," ujar Ali.

Selain itu, Forkopimko Jakarta Utara juga membahas pengamanan saat Natal dan Tahun Baru. Dalam rapat koordinasi tersebut, kata Ali, sejumlah lokasi-lokasi prioritas yang diperkirakan ramai dan berpotensi dapat melanggar protokol kesehatan, sudah dipetakan.

"Bukan berarti prioritas ini antisipasi terhadap bahaya mengkhawatirkan, tidak. Hanya kami mengatur bagaimana tidak terjadi kemacetan, tidak terjadi keramaian-keramaian begitu ya, yang dikhawatirkan melanggar protokol kesehatan," kata Ali.

Sebanyak 700 personel gabungan dilibatkan dalam pengamanan Hari Raya Natal Tahun 2021 dan pergantian malam tahun baru tahun 2022 di Jakarta Utara.

Baca juga: Katedral fasilitasi umat beribadah Misa Natal 2021 secara daring

Namun, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan saat natal dan tahun baru tidak hanya kewajiban Pemerintah, TNI, dan Polri semata. Tapi ini juga membutuhkan dukungan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan lainnya (stakeholder) hingga seluruh lapisan masyarakat di Jakarta Utara.

“Tetap protokol kesehatan menjadi landasan kami dalam melakukan penindakan yang tentu dilakukan secara humanis agar tidak terjadi kerumunan dan penyebaran COVID-19,” ujar Ali.

Sementara itu, dalam keterangannya yang diterima Kamis, Kepala Kepolisian Resort Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Guruh Arif Darmawan menerangkan sekitar 700 personel gabungan tersebut disebar ke 144 gereja, tempat wisata, maupun pusat perbelanjaan modern (mal) dan pasar tradisional.

“Bentuk pengamanannya, kami hadirkan delapan Pos Pengamanan yang tersebar di Jakarta Utara, patroli terbuka, dan tertutup. Sebelumnya kita juga telah hadirkan pengurus gereja untuk menguatkan koordinasi dalam upaya pengamanan Hari Raya Natal termasuk melakukan sterilisasi di sejumlah gereja,” ujar Guruh.

Baca juga: Polres Jakbar jaga 135 gereja saat ibadah Natal

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021