Disperindag Provinsi Jateng memerintahkan untuk mengadakan operasi pasar minyak goreng, sasarannya untuk masyarakat..
Solo (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Jawa Tengah, melakukan operasi pasar minyak goreng untuk stabilisasi harga menyusul kenaikan yang terus terjadi selama beberapa waktu terakhir.

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Solo Wulan Tendra Dewayani di Solo, Kamis, mengatakan kegiatan tersebut dilakukan karena menindaklanjuti surat dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah terkait dengan kegiatan operasi pasar minyak goreng.

"Disperindag Provinsi Jateng memerintahkan untuk mengadakan operasi pasar minyak goreng, sasarannya untuk masyarakat. Kalau di Solo kami menunjuk lima titik di lima kecamatan. Per kecamatan diberikan jatah 650 liter," katanya.

Baca juga: Airlangga: Realisasi program minyak goreng Rp14 ribu capai 35 persen

Ia mengatakan untuk hari ini operasi pasar dilakukan di Kecamatan Serengan, Banjarsari, dan Kecamatan Laweyan. Sedangkan pada Jumat (31/12), operasi pasar dilakukan di Kecamatan Jebres dan Pasar Kliwon.

Pada operasi pasar tersebut, masyarakat bisa membeli komoditas minyak goreng dengan harga Rp14.000/liter.

"Untuk pembagian (keluarga sasaran) kami serahkan ke kecamatan untuk menginformasikan ke masyarakat setempat bahwa ada operasi pasar minyak goreng. Sebenarnya sasarannya memang keluarga miskin, tetapi kami sudah informasikan ke kecamatan untuk menginformasikan ke warganya masing-masing," katanya.

Baca juga: Aria Bima soroti tingginya harga minyak goreng

Terkait dengan harga sembako lain yang juga melonjak, dikatakannya, sejauh ini belum ada upaya pengendalian harga.

"Belum tahu, misalnya telur ayam karena telur ini relatif masih mahal. Namun hari ini sudah mulai turun, dari Rp30.000/kg ribu saat ini sudah Rp28.000/kg. Belum ada program operasi pasar untuk sembako yang lainnya," katanya.

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021