"Kami akan lakukan pengawasan terus menerus serta pengujian sampel," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu berjanji akan terus mengawasi penggunaan formalin untuk melindungi konsumen agar tidak ada lagi bahan makanan berformalin. "Kami akan lakukan pengawasan terus menerus serta pengujian sampel," kata Mari di sela-sela pencanangan peningkatan kepedulian konsumen oleh pelaku usaha di Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu. Ia mengimbau manajemen pasar tradisional untuk menggunakan "formalin rapid testing kit" (paket penguji kandungan formalin--red) untuk membuktikan makanan yang dijual bebas formalin. "Rapid testing kit itu penting dan karena murah maka diharapkan bisa dilakukan di pasar-pasar," katanya. Dalam peragaan tes kandungan formalin pada bakso dan tahu, petugas peraga menjelaskan harga "formalin rapid testing kit" untuk 100 kali pengujian sekitar Rp1,3 juta. Selain meresmikan unit layanan informasi dan pengaduan konsumen Carrefour, Mari juga melakukan kampanye pangan sehat bebas bahan berbahaya dengan menyantap mie, tahu dan bakso bebas formalin. Mari mengatakan penemuan bahan makanan mengandung formalin pada Januari 2006 cenderung menurun dibanding pada Desember 2005. Dari uji yang dilakukan Badan POM di pasar-pasar di DKI Jakarta dan sekitarnya, dari 37 sampel mie basah hanya delapan persen yang mengandung formalin dan dari 40 sampel tahu hanya lima persen yang mengandung formalin. Sementara itu, ditempat yang sama, Product Specialis PT Merck (penjual "formalin rapid testing kit" --red), Firman Priyatna, mengaku pesanan atas produk tersebut meningkat sejak isu penggunaan formalin untuk makanan merebak. "Biasanya setahun hanya 10 pak, sekarang pesanan naik hingga 10 kali lipat," kata dia. Menurut Firman, biasanya pelanggan perangkat uji kandungan formalin itu adalah industri makanan beku, mie, ritel, dan pemerintah seperti BPOM dan dinas kesehatan namun kini polisi pun termasuk dalam daftar pemesan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006