Malang (ANTARA News) - Bontang FC akhirnya benar-benar menjadi lumbung gol, setelah kebobolan delapan kali, bagi Arema Indonesia dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu petang.

Arema Indonesia memecahkan rekor memasukkan gol terbanyak pada satu kali pertandingan, yakni 8 gol tanpa balas (8-0) atas tim tamunya Bontang FC.

Delapan gol Arema itu masing-masing dipersembahkan oleh TA Musafri pada menit ke-1 (detik ke-34) dan menit ke-7, Yongi Ariwibowo pada menit ke-11, 62 dan 80, Roman Chmelo pada menit ke-54 dan 72. Sedangkan satu gol lainnya dilesakkan oleh Achmad Amirudin pada menit ke-48.

Peluang untuk menambah pundi-pundi golnya terpaksa harus kandas karena hadiah tendangan pinalti dari wasit Mulyadi yang dieksekusi Esteban Guillen pada menit ke-78, gagal merobek gawang Tirta Bayu yang menggantiikan Edy Kurnia yang mengalami cedera.

Gol pembuka Arema dipersembahkan oleh TA Musafri pada menit pertama dan tujuh menit kemudian Musafri menambah pundi-pundi golnya, setelah memanfaatkan tendangan bebas yang dieksekusi oleh Roman Chmelo.

Sejak 45 menit babak pertama, pemain Arema terus mendominasi permainan di semua lini, sehingga anak asuh Fachri Husaini itu tidak berkutik dan selalu gagal menerobos lini pertahanan Arema yang digalang Zulkifli Syukur, Roman Dolian, Benny Wahyudi dan Leonard Tumpamahu.

Kokohnya lini pertahanan Arema Indonesia dan tekanan demi tekanan dan kebobolan pada menit pertama membuat mental para pemain Bontang FC langsung jatuh, dan seolah-olah tak berdaya menghadapi anaka-anak Singo Edan.

Sebenarnya, para pemain bontang FC juga memiliki banyak peluang, namun tak satupun yang bisa merobek gawang Kurnia Meiga dan membuahkan gol untuk memperkecil ketertinggalannya.

Justru pada 15 menit babak pertama Bontang FC tertinggal 3-0 hingga wasit Mulyadi meniup peluit panjangnya tanda pertandingan babak pertama berakhir.

Memasuki 45 menit babak kedua, anak asuh Miroslav Janu tersebut masih tetap mendominasi, bahkan 5 gol tanpa balas berhasil diciptakan para pemain Arema Indonesia.

Bahkan, pergantian penjaga gawang yang dilakukan Bontang FC juga tak mampu menahan gempuran para pemain Arema yang bermain cemerlang dengan mengandalkan teknik dan taktik.

Namun, sayangnya tendangan pinalti yang seharusnya bisa menambah pundi-pundi gol bagi Arema tak bisa dieksekusi dengan sempurna oleh Esteban Duillen. Tendangan esteban masih melintir di samping kiri gawang Tirta Bayu.

Hingga 45 menit babak kedua dan tambahan waktu satu menit berakhir, kedudukan masih tetap 8-0.
(T.E009/C004)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011