Jakarta (ANTARA News) - Baru sembilan "venue" dari total 20 venue SEA Games yang dikelola Pemprov DKI Jakarta telah diselesaikan pembangunan atau renovasinya dan kontraktor diminta untuk segera menyelesaikan hingga sudah siap sebelum dimulainya pesta olahraga negara-negara Asia Tenggara itu pada November nanti.

"Saya mendesak kontraktor untuk 11 venue yang baru mencapai 50 persen pekerjaan untuk mengebut menyelesaikan pembangunan dan renovasi venue tersebut. Supaya venue itu bisa digunakan tepat waktu. Jangan sampai kita malu sebagai tuan rumah," kata Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI Jakarta Ratiyono di Jakarta, Kamis.

Sembilan venue yang dinilai telah sesuai dengan jadwal pengerjaan itu telah merampungkan pekerjaan mulai dari 50-100 persen sementara untuk 11 venue lainnya, Pemprov DKI memberikan waktu hingga bulan Agustus untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Pemprov DKI memberikan tenggat bulan Agustus atau sekitar tiga bulan sebelum pelaksanaan SEA Games karena venue olahraga tersebut harus diuji coba terlebih dahulu sebelum digunakan.

Berdasarkan data Disorda mengenai perkembangan pembangunan venue SEA Games per 24 Juni, dari 20 venue terdapat empat venue yang tahap pembangunan atau renovasinya mencapai 80 hingga 100 persen, lalu lima venue yang baru mencapai 50 hingga 80 persen.

Sementara 11 venue sisanya perkembangannya mencapai nol hingga 80 persen yang terdiri atas tujuh venue yang tahap pembangunannya nol hingga 50 persen dan empat venue yang baru dimulai pengerjaan pembangunannya atau renovasinya.

Tujuh venue yang harus dikebut penyelesaian renovasi pembangunan fisiknya dirinci Ratiyono adalah Venue Kempo di Gelanggang Olahraga Ciracas yang baru mencapai 0,50 persen dengan biaya pembangunannya Rp1,316 miliar, Venue Futsal dan Taekwondo di Gedung POPKI Cibubur yang baru mencapai 0,60 persen dengan biaya pembangunannya Rp2,255 miliar.

"Kontraktor kedua venue ini tidak sesuai dengan jadwal. Seharusnya per 24 Juni, pengerjaan pembangunan fisik sudah mencapai 7 hingga 9 persen. Karena itu, kami minta mereka mempercepat pembangunan," ujarnya.

Selain itu, venue Bola Basket di Britama Sportmall Kelapa Gading yang baru mencapai 6,78 persen dari target 73,36 persen dimana biaya renovasinya sebesar Rp2,706 miliar, Venue Anggar di Balairung UI Depok baru mencapai 35 persen dengan anggaran Rp1,749 miliar dan venue Panahan di GBK Senayan baru mencapai 36,36 persen dari target per 24 Juni 81,76 persen, anggaran yang dikucurkan sebesar Rp1,316 miliar.

Kemudian venue Renang Marathon di Pulau Puteri baru mencapai 38,07 persen dari target per 24 Juni 39,05 persen dengan anggaran Rp 1,864 miliar serta venue Bulutangkis di Istora Senayan baru mencapai 39,50 persen dengan anggaran Rp1,686 miliar.

Empat venue yang baru dimulai pengerjaan renovasi dan pembangunan fisiknya per 24 Juni yaitu pembangunan venue Wushu dan Karate di Tenis Indoor Senayan dengan anggaran Rp1,770 miliar, venue Balap Sepeda di Veledrome Rawamangun dengan anggaran Rp13,517 miliar dan Venue Sepakbola di Stadion Utama GBK dengan anggaran Rp5,491 miliar.

"Satu lagi venue dayung di Cipule Karawang juga masih dalam tahap pengerjaan fisik. Semuanya harus `kelar` (selesai) pada Agustus mendatang," ujar Ratiyono.

Sementara itu, empat venue yang telah mencapai 80 hingga 100 persen penyelesaian pembangunannya adalah venue Boling di Arena Boling Jaya Ancol yang tahap pembangunan fisiknya telah mencapai 100 persen dan direnovasi dengan anggaran sebesar Rp1,914 miliar, pembangunan venue Paragliding di Gunung Mas Puncak telah mencapai 85,28 persen dengan anggaran pembangunan mencapai Rp3,441 miliar.

Venue lainnya adalah renovasi Pencak Silat di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) telah mencapai 93,90 persen dan ditargetkan akan rampung pada 9 Juli 2011 dengan anggaran sebesar Rp2,773 miliar. Serta venue sekretariat SEA Games XXVI di Gelanggang Remaja Kecamatan Pulogadung, pembangunannya telah mencapai 80 persen dan ditargetkan akan selesai 18 Juli mendatang dengan biaya sebesar Rp1,123 miliar.

Sedangkan 5 venue yang tahap pembangunannya baru mencapai 50 hingga 80 persen adalah venue Judo di Gedung Judo Kelapa Gading baru mencapai 77,31 persen dengan anggaran Rp2,225 miliar, Venue Mountain Bike di Gunung Pancar Sentul baru mencapai 62,20 persen dengan biaya sebesar Rp3,159 miliar.

Venue Layar di Pantai Marina Ancol baru mencapai 54,65 persen dengan biaya pembangunan Rp3,239 miliar, Venue Berkuda di Arthayasa Stables Depok mencapai 55,05 persen dengan anggaran sebesar Rp4,081 miliar dan Venue BMX di Pantai Bende Ancol baru mencapai 53,62 persen dengan anggaran Rp3,332 miliar.

(A043/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011