Berlin (ANTARA News) - Jerman pada Kamis mengatakan, perbankannya akan mengambil bagian dalam paket penyelamatan utang Yunani kedua, sebuah langkah yang bertujuan menenangkan kegelisahan pemilih tentang pembayaran bagian terbesar dari apa yang akan menjadi dana talangan (bailout) zona euro keempat.

Rincian yang tepat, bagaimanapun, tetap harus disepakati, dengan perbankan dan asuransi mengatakan setelah pertemuan dengan pemerintah di Berlin bahwa mereka akan ambil bagian "dalam kemungkinan ekonomi dan hukum."

"Saya senang bahwa perwakilan dari sektor keuangan mengatakan mereka siap untuk berpartisipasi dalam paket Eropa untuk program bantuan kedua untuk Yunani," kata Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble kepada wartawan di Berlin.

Dia mengatakan sektor keuangan Jerman sepakat untuk memperpanjang jangka waktu sekitar 3,2 miliar euro (4,6 miliar dolar AS) obligasi Yunani yang akan berakhir antara sekarang hingga 2014.

Ini termasuk sekitar dua miliar euro yang dipegang oleh bank-bank dan perusahaan asuransi Jerman, dan sekitar 1,2 miliar euro yang dipegang oleh yang disebut "bank-bank buruk", yang sakit akibat

dari krisis keuangan global 2008-09, Schaeuble mengatakan pada konferensi pers.

Dia mengatakan perbankan Jerman memegang total sekitar 10 miliar euro obligasi Yunani, 55 persen dari jumlah itu tidak berakhir sampai setelah 2020, menunjukkan bahwa mereka "sudah memberikan kontribusi bagi stabilitas jangka panjang Yunani."

"Saya yakin bahwa kita akan memiliki solusi dengan Minggu (ketika para menteri keuangan zona euro bertemu di Brussels) dan kemudian kita akan bekerja lebih lanjut tentang tindak lanjut keputusan selama beberapa minggu mendatang," kata Schaeuble.

Bank-bank memperingatkan pada gilirannya bahwa mereka "sukarela" tetapi kontribusi "substansial" hanya akan datang jika "investor lain yang menentukan ... juga mengambil bagian dalam paket Eropa yang mengikat dan dapat diverifikasi.

"Dengan cara ini institusi Jerman memberikan kontribusi bagi pembiayaan Republik Hellenic sejalan dengan tanggung jawab mereka di Eropa," kata sebuah pernyataan, lapor AFP.

Josef Ackermann, CEO Deutsche Bank, mengatakan: "Kami adalah dari yang berpendapat bahwa Yunani harus dibantu ... Kami siap untuk melakukannya."

Ackermann mengatakan bahwa kelompok Jerman memilih untuk mengikuti garis besar perjanjian yang diusulkan dengan bank-bank Prancis yang diumumkan oleh Presiden Nicolas Sarkozy awal minggu ini.

Pengaturan yang melibatkan bank-bank Prancis menyetujui untuk beberapa Obligasi pemerintah Yunani yang jatuh tempo untuk diperpanjang 30 tahun.

"Tapi kita masih harus menambahkan beberapa modifikasi," Ackermann memperingatkan dalam konferensi pers bersama dengan Schaeuble.

Pada Rabu, parlemen Yunani dalam pemungutan suara kritis menyetujui paket penghematan 28 miliar euro yang diminta oleh kreditor untuk bantuan penyelamatan 12 miliar euro guna menghentikan Athena default pada utangnya.

Disahkan oleh parlemen di tengah bentrokan antara demonstran Yunani dan polisi, dana itu adalah bagian dari paket bantuan 110-miliar euro yang setujui tahun lalu oleh Uni Eropa (UE) dan Dana Moneter Internasional (IMF).

Yunani sekarang perlu bailout kedua sekitar jumlah yang sama tapi Jerman, kasir utama Uni Eropa, telah mendesak kreditur sektor swasta untuk ambil bagian menanggung beban dengan memperpanjang jatuh tempo obligasi Yunani mereka.

Merkel mengatakan kepada para bankir dalam sebuah pidato pada Rabu: "Jika Anda ingin dapat terus bekerja di negara-negara stabil, maka pinjami kami tangan dan melakukannya dengan jumlah sedikit kemauan baik."

Tetapi ada kekhawatiran bahwa lembaga pemeringkat akan melihat "rollover" utang Yunani oleh perbankan dan asuransi sebagai non-sukarela dan mendeklarasikan Yunani di default, sesuatu yang beberapa pengamat khawatir dapat membahayakan bagi perekonomian global.  (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011