Jakarta (ANTARA News) - Fujifilm, produsen kamera ternama dunia mengincar posisi keempat terbesar di pasar kamera pada Maret tahun depan dan ingin menjadi nomor tiga dua tahun mendatang.

Upaya itu untuk mengalahkan kompetitornya Samsung dan Nikon, kata seorang eksekutif senior Fujifilm.

Kepala Divisi Kamera Fujifilm Takeshi Higuchi mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Senin bahwa sampai saat ini Fujifilm dikenal dengan model kamera murah dan Fujifilm juga akan memasuki pasar lensa kamera yang menguntungkan dimana Fujifilm pernah vakum pada 2004.

Peluncuran kamera tanpa kaca yang memiliki jendela bidik elektronik sehingga bobot kamera lebih ringan dan lebih kompak daripada kamera profesional SLR akan menjadi upaya Fujifilm untuk bergerak ke kelas premium dan menempatkannya sebagai pesaing kuat Sony.

Awal tahun ini, Fujifilm meluncurkan kamera kompak X100 Finepix high-end, yang dibuat di Jepang dan dijual seharga sekitar 120.000 yen ($ 1480).

Higuchi bersikeras Fujifilm tidak memiliki masalah untuk mengembangkan kamera tanpa lensa atau lensa berdasarkan kebutuhan, dan dia menyangkal kemungkinan adanya akuisisi di industri.

Minggu lalu, pembuat mesin fotokopi dan printer Ricoh yang juga memiliki divisi kamera kompak mengumumkan pembelian perusahaan kamera Pentax dari Hoya.

Fujifilm yang membuat berbagai macam produk dari peralatan medis hingga kosmetik nyaris pecah bahkan termasuk divisi kamera tahun lalu. Namun, Higuchi berencana bangkit tahun ini dengan pemotongan biaya produksi dan mendorong pemasaran agar menjaga harga unit tetap lebih tinggi.

"Kita bisa melakukan semua pengembangan yang penting di Jepang, sehingga tidak perlu memotong biaya, tetapi kita tidak memiliki profil merek yang tinggi," kata Higuchi.

"Kami telah berdebat tentang usaha kita yang membuat model-model mewah dan menghabiskan publisitas untuk membangun merek."

Dalam penjualan kamera digital, Fujifilm saat ini berada di posisi kelima di belakang Canon, Sony, Nikon dan Samsung, tetapi Fujifilm yakin penjualannya meningkat 25 persen menjadi 14 juta unit tahun anggaran tahun ini. Hal itu akan menempatkan Fujifilm ke peringkat ke empat.

Higuchi mengatakan terlepas dari X100 Finepix, semua produksi kamera Fujifilm terkonsentrasi di China dan Fujifilm berencana menyebar pasar ke Asia Tenggara seperti Thailand.

"Kami menyadari risiko di China dalam pemberian upah dan pergantian staf tinggi," kata Higuchi.

"Kami akan mencari lokasi produksi di luar China dan sebuah keputusan akan diambil pada akhir tahun keuangan ini," katanya.

Perusahaan itu juga melakukan studi kelayakan di Vietnam, Malaysia dan Filipina. Tingkat produksi di China akan dipertahankan,demikian dikutip dari Reuters.

(Adm/S026)

Penerjemah: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011