Kediri (ANTARA) - Kasus COVID-19 di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, saat ini naik drastis dari sebelumnya sempat nol kasus, kini mencapai 85 kasus yang terkonfirmasi positif terpapar virus tersebut.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana meminta masyarakat terutama di Kabupaten Kediri untuk mengurangi mobilitas dan terus mematuhi protokol kesehatan (prokes), sebab saat ini kasus tersebut ada kecenderungan naik.

"Saya harus sampaikan bahwa Kabupaten Kediri sudah resmi menghadapi gelombang tiga," kata Bupati di Kediri, Sabtu.

Baca juga: Kasus aktif di Bangka bertambah 13 orang

Data kasus COVID-19 di Kabupaten Kediri hingga 5 Februari 2022, terdapat 85 kasus aktif. Dari grafik harian, penambahan kasus 1 Februari 2022 ada enam yang terkonfirmasi positif COVID-19, tanggal 2 Februari ada delapan kasus, tanggal 3 Februari 12 kasus dan tanggal 4 Februari 2022 ada 32 kasus. Padahal, beberapa bulan sebelumnya sempat nol kasus. Misalnya, data Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri selama tiga hari berturut sejak Rabu, 15 Desember 2021 di Kabupaten Kediri nol kasus COVID-19.

Mas Dhito, sapaan akrab Bupati Kediri itu juga telah mengeluarkan kebijakan untuk menekan penyebaran COVID-19, di antaranya untuk sementara semua tempat pariwisata baik yang dikelola Pemkab Kediri maupun swasta ditutup.

Baca juga: Kasus lokal harian COVID Singapura naik 3 kali lipat

Untuk kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) yang selama ini telah berjalan dibatasi 50 persen dari kuota siswa, serta mengurangi mobilitas masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan serta meniadakan car free day untuk sementara waktu.

"Sekali lagi saya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kediri untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker," tuturnya.

Baca juga: Olimpiade Musim Dingin diwarnai 21 kasus COVID baru pada Kamis

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dokter Ahmad Khotib menambahkan pihaknya sudah koordinasi dengan lintas sektoral menghadapi kenaikan kasus COVID-19 terutama di Kabupaten Kediri dan memastikan ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR).

Menurut dia, saat ini ketersediaan tempat tidur masih aman.

Baca juga: Pertama, kasus harian COVID Tokyo tembus 20 ribu

Sementara itu, untuk rumah sakit rujukan keseluruhan ada 259 tempat tidur dan 44 tempat tidur di rumah sakit nonrujukan. Pasien yang terkonfirmasi positif dengan gejala dirawat di rumah sakit.

Pihaknya juga tetap memantau pasien yang saat ini menjalani isolasi mandiri. Hal itu dilakukan guna memastikan agar penyebaran COVID-19 bisa dicegah.

"Sejauh ini ada 29 orang yang dirawat di rumah sakit. Kami meminta masyarakat benar-benar mematuhi protokol kesehatan," kata Ahmad Khotib. (*)

Baca juga: Pemerintah Pusat lanjutkan PPKM level dua di DKI Jakarta

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022