Dumai (ANTARA News) - Dampak badai tropis atau "Nock Ten" di laut China Selatan yang sempat belanda beberapa wilayah Filipina diprediksi akan sampai ke wilayah Sumatera, khususnya Provinsi Riau.

Analis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau di Pekanbaru, Selamet Riyadi, melalui sambungan telepon Rabu mengatakan bahwa badai tropis laut China Selatan tersebut diprediksi akan mulai berdampak di sebagian wilayah Riau pada hari ini hingga dua hari ke depan.

Wilayah yang dominan terkena dampak badai tropis, menurut Selamet, terfokus pada Riau bagian utara meliputi Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hulu dan Kota Dumai dan sebagian Pekanbaru.

"Namun yang pasti dampaknya tidak separah di kawasan Filipina. Untuk tiga wilayah ini hanya berkemungkinan dilanda angin kencang dengan kecepatan rata-rata diatas 20 knot. Sementara untuk curah hujan dimungkinkan tetap ringan hingga sedang," ujarnya.

Slamet memprediksi pola angin di wiayah Riau bagian utara cenderung konvergensi atau mengumpul sehingga merangsang terjadinya percepatan pembentukan awan penghujan yang merata di empat wilayah yang menjadi jalur lintas angin badai tropis tersebut.

"Tetapi untuk kemunculan angin kencang sangat sulit diprediksi, namun cenderung terjadi pada sore hingga dini hari," katanya.

Kendati demikian, menurut Selamet, angin kencang belum berdampak terhadap gelombang di perairan Riau termasuk bagian pesisir diantaranya laut Dumai dan Rokan Hilir.

"Tinggi gelombang laut di dua wilayah ini diperkirakan masih akan normal yakni 0,75 meter hingga 1,25 meter. Kondisi ini masih layak untuk aktivitas pelayaran jenis kapal atau ferry apa pun," demikian Selamet Riyadi.

(KR-FZR/Y008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011