Sosialiasasi akan terus digalakkan termasuk kerjasama dengan Polri, BIN, dan Botasupal untuk mencegah penyebaran uang palsu.
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mengatakan jumlah uang palsu yang berhasil ditemukan sampai Mei tahun ini sebanyak 57.380 lembar atau 6 per 1 juta lembar.

"Jumlah ini menurun dibanding temuan pada periode yang sama tahun lalu 70.104 lembar atau 7 per 1 juta lembar," kata Direktur Direktorat Peredaran Uang Bank Indonesia Muhammad Dahlan, di Jakarta, Kamis.

Jumlah uang palsu lembaran 100 ribuan yang ditemukan sampai Mei 2011 sebanyak 33.272 lembar atau 57,99 persen dan lembar 50 ribuan palsu sebanyak 22.217 lembar atau 35.23 persen.

Menurut Dahlan, penurunan ini merupakan hasil dari sosialisasi uang rupiah asli yang terus dilakukan BI serta kerja aparat penegak hukum dan Botasupal dalam membongkar peredaran uang palsu.

Meski demikian, Dahlan menyarankan masyarakat untuk menukarkan uang di bank atau tempat-tempat yang telah ditunjuk BI agar terjamin keasliannya.

Untuk temuan uang palsu di daerah, menurutnya lebih banyak ditemukan di pulau Jawa seperti di provinsi Jateng ditemukan jumlah uang palsu terbanyak yaitu 77.903 lembar, sementara Jatim 22.426 lembar, DKI Banten 40.844 lembar dan di Yogyakarta tidak ada.

Sementara di luar Jawa terbanyak ditemukan di Lampung 3.653 lembar, kemudian NTB 250 lembar dan Sulawesi Utara 34 lembar.

Untuk mencegah beredarnya uang palsu, BI menurut Deputi Gubernur Ardhayadi Mitroatmodjo terus memperbanyak sosialisasi uang rupiah asli melalui berbagai kelompok masyarakat seperti di sekolah, kampus melalui berbagai media seperti pertunjukkan wayang.

"Sosialiasasi akan terus digalakkan termasuk kerjasama dengan Polri, BIN, dan Botasupal untuk mencegah penyebaran uang palsu," katanya.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011