Surabaya (ANTARA News) - Pasien "face off" Siti Nur Jazila alias Lisa menjalani operasi ke-16 selama empat jam untuk memperbaiki tiga titik di wajah, memperbaiki hidung, bibir dan pipi kanan di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) RSU dr Soetomo, Jalan Dharmawangsa, Surabaya, Jawa Timur, Kamis.

Menurut ketua tim "face off" RSU dr Soetomo, Prof dr Sjaifuddin Noer SpBP, rencananya jaringan parut yang ada di bagian leher Lisa juga akan dioperasi, namun tidak jadi karena masih tidak diperlukan.

"Setelah kami teliti, jaringan parut di leher ternyata tidak perlu diangkat," kata Sjaifuddin kepada wartawan usai operasi.

Ia menjelaskan, operasi diawali pada bagian hidung yang bentuknya tidak simetris. Dalam tahapan ini, rekonstruksi dilakukan agar bentuk hidung terlihat lebih simetris.

"Tim dokter harus bekerja ekstra hati-hati memperbaiki bentuk hidung. Upaya rekonstruksi dilakukan agar tidak merusak tulang rusuk yang tahun lalu dipasang sebagai pengganti tulang hidung," kata dia.

Selesai mengerjakan bagian hidung, tim dokter beralih ke bibir. Di sini, ketebalan bibir bagian kanan bawah dikurangi, caranya dengan mengiris bagian yang tebal hingga bentuknya sama dengan kiri.

Pada tahapan ini, tim dokter tidak banyak mendapat kesulitan dibanding saat mengerjakan hidung.

Operasi kemudian dilanjutkan dengan memperbaiki pipi kanan yang sedikit turun. Teknik "face lifting" digunakan tim dokter untuk membuat pipi kanan Lisa lebih terangkat.

"Sama seperti pada pengerjaan bibir, tim dokter tidak banyak menemui kesulitan. Teknik ini bukan hal baru bagi dokter bedah plastik. Hampir setiap hari kami melakukan operasi semacam ini," papar Sjaifuddin.

Disinggung berapa kali lagi Lisa harus menjalani operasi, pihaknya belum bisa memastikan. Ini karena tahapan operasi yang dilakukan sekarang lebih pada estetika, yakni melakukan perbaikan agar wajah Lisa terlihat lebih baik dari sebelumnya. (ANT-165)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011