Manado (ANTARA News) - Pemegang saham PT Bank Sulut sepakat bank daerah ini ikut dalam perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia dengan mempercayakan kepada direksi melakukan persiapan penawaran saham perdana (IPO).

"Pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Kamis 28/7) malam memberikan mandat kepada direksi untuk memilih IPO atau tambahan modal melalui investor strategis guna memperkuat permodalan bank," kata Komisaris Utama PT Bank Sulut, Robby Mamuaja di Manado, Jumat.

Direktur Utama PT Bank Sulut, Jeffry Wurangian melalui Direktur Umum, Ricky Lintang mengatakan bahwa direksi diberi kesempatan memilih alternatif paling tepat untuk itu direksi akan memfokuskan IPO agar dapat berlangsung cepat.

"Keinginan pemegang saham IPO menjadi salah satu alternatif pendanaan, karena itu direksi menargetkan paling lambat tahun 2012 Bank Sulut sudah menjadi salah satu emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI)," kata Ricky.

Ricky mengatakan, persetujuan yang diberikan pemegang saham untuk IPO, sudah ditunggu-tunggu, setelah selama kurang lebih satu tahun menggantung akibat belum adanya kesepakatan pemegang saham.

Sementara itu mengenai kehadiran investor strategis Para Group milik pengusaha terkenal Indonesia, Chairul Tanjung, kata Ricky disepakati untuk dipertimbangkan direksi.

"Paparan perwakilan Para Group yang menawarkan setoran modal disetor hingga 30 persen, akan dikaji lebih jauh di jajaran direksi," kata Ricky.

Kendati IPO dan tambahan modal disetor melalui investor diterima, tetapi Ricky mengatakan, pihaknya akan melakukan kajian lebih dalam terhadap kedua alternatif pendanaan tersebut.

Dalam RUPSLB tersebut, pemegang saham juga sepakat untuk merevaluasi harga saham modal Bank Sulut dari Rp100 ribu per lembar saham menjadi Rp159 ribu per lembar saham.

Dinaikkanya harga saham modal disetor Bank Sulut tersebut, kata Ricky merupakan penyesuaian karena patokan harga saham modal yang berlaku saat ini sudah sekitar sepuluh tahun diberlakukan.

RUPSLB diikuti perwakilan 18 pemegang saham Bank Sulut, terdiri Pemerintah Provinsi, 16 pemerintah kabupaten/kota di Sulut dan Gorontalo serta koperasi karyawan Bank Sulut dibuka pelaksanaanya oleh Sekretaris Provinsi, Rahmat Mokodongan.

Para pemegang saham yang hadir diantaranya, Bupati Minahasa Vreeke Runtu, Bupati Minahasa Selatan, Tetty Paruntu, Bupati Minahasa Utara, Sompie Singal, Bupati Kepulauan Sangihe, Winsulangi Salindeho.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011