Jakarta (ANTARA) - Organisasi filantropi yang didirikan oleh CEO Meta Mark Zuckeberg dan istrinya Priscilla Chan yang bernama Inisiatif Chan Zuckeberg (CZI) mengumumkan rencananya untuk menggelontorkan 44 juta dolar AS atau setara Rp631 miliar untuk pengembangan teknologi berkelanjutan mengatasi masalah iklim di dunia.

Baca juga: Saham Amazon melonjak, Jeff Bezos untung 20 miliar dolar

Secara khusus dana itu akan digelontorkan ke pusat penelitian lingkungan yang berfokus pada penanganan karbon dioksida atau CO2 yang kini merusak atmosfer maupun lautan.

DikutiTp dari he Verge, Jumat, bencana perubahan iklim yang ekstrem telah mendorong berbagai pemilik perusahaan teknologi seperti Bill Gates dan Zuckeberg untuk mulai fokus mengembangkan teknologi dan inisiatif mengurangi kandungan karbondioksida yang menjadi penyebab kerusakan bumi.

Keduanya bahkan pernah saling bersinergi dengan cara CZI memberikan dana sebesar 10 juta dolar AS untuk program fellowship dalam inisiatif iklim Terobosan Energi milik Bill Gates.

Terkait rencana penggelontoran dana berjumlah 44 juta dolar AS, CZI akan memberikan 21 juta dolar AS kepada Institut Manajemen Karbon Universitas California Los Angles (UCLA) untuk penelitian mengurangi jumlah karbon di bumi.

Baca juga: Zuckerberg rugi 29 miliar dolar dalam sehari karena saham Meta jatuh

UCLA dikabarkan akan mengembangkan proses elektrokimia sehingga dapat mengurangi produksi gas karbondioksida khususnya dari produksi semen yang diketahui menyumbang 8 persen dari polusi karbondioksida secara global.

Secara terpisah, UCLA berencana untuk menghabiskan sebagian dana untuk membangun reaktor aliran elektrokimia di Pelabuhan Los Angeles untuk menghilangkan karbon dioksida dari air laut. Lautan menyerap seperempat emisi CO2 manusia, yang merugikan mereka sendiri karena mengubah air menjadi lebih asam — melarutkan cangkang kepiting dan berkontribusi pada kematian terumbu karang, di antara masalah lainnya.

Selain kepada UCLA, CZI memberikan senilai 20 juta dolar AS lainnya kepada perusahaan bernama Twelve yang bergerak di industri kimia yang tengah mencoba membuat produk menangkap gas karbondioksida di udara.

Teknologi itu cukup inovatif mengingat pencemaran udara selain merusak bumi pada kualitas udara, juga memiliki dampak negatif yang amat banyak kepada masyarakat dunia khususnya terkait kesehatan tubuh.

Inisiatif yang dilakukan Zuckeberg lewat CZI diharapkan bisa diikuti perusahaan teknologi lainnya agar bisa ikut berpartisipasi mengurangi emisi gas karbon dan ikut bertanggung jawab dalam penanganan krisis iklim.


Baca juga: Mark Zuckerberg dan istri sumbang untuk infrastruktur pemilu AS

Baca juga: Victoria Beckham terima penghargaan filantropi

Baca juga: IU masuk daftar pahlawan filantropi Asia versi Forbes

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022