Tokyo (ANTARA News/AFP) - Yen jatuh di perdagangan Asia pada Kamis setelah pemerintah Jepang melangkah ke pasar untuk mengekang berlanjutnya penguatan yen, yang katanya mengancam pemulihan pasca gempa Jepang.

Dolar naik menjadi 79,41 yen dalam perdagangan sore di Tokyo, dari 76,97 di New York akhir Rabu.

Euro naik menjadi 113,73 yen dari 110,32 yen. Mata uang tunggal diambil 1,4267 dolar terhadap 1,4318 dolar.

Jepang melakukan intervensi di pasar uang untuk melemahkan yen, pemerintah mengatakan, dalam upaya untuk melawan spekulan yang mendorong kenaikan unitnya hingga mendekati posisi tertinggi pasca-perang terhadap dolar.

Menteri Keuangan Yoshihiko Noda menegaskan bahwa Jepang melakukan intervensi secara sepihak di pasar valuta asing untuk mengkonter apa yang ia sebut pergerakan mata uang "satu sisi" dan "berlebihan" yang menimbulkan risiko terhadap pemulihan Jepang.

Bank of Japan yang dijadwalkan memperpendek pertemuan dua harinya karena untuk menyimpulkan pada Jumat dan mengumumkan pelonggaran moneter lebih lanjut pada Kamis sore untuk mensinkronkan tindakannya dengan tindakan penjualan yen oleh pemerintah.

Bank sentral mengatakan akan ekspansi 10 triliun yen, sebuah skema untuk membeli aset dan memasok dana untuk membantu menjaga pemulihan pasca gempa negara itu dari dampak penguatan yen, menjadikannya total sekitar 50 triliun yen.

Pengumuman BoJ, yang sejalan dengan ekspektasi pasar, tidak berdampak langsung pada pasar valas, kata para dealer.

Terakhir kali Jepang melakukan intervensi pada Maret dengan rekan-rekan G7 setelah yen mencapai tertinggi pasca-perang 76,25 terhadap dolar menyusul bencana gempa dan tsunami.

Pemulihan Jepang dari dampak gempa dan tsunami Maret yang lebih cepat dari yang diperkirakan telah dibayangi oleh lonjakan yen yang mengancam rebound eksportir pasca bencana dengan mengikis laba mereka di luar negeri.

Dai Sato, dealer di Mizuho Corporate Bank, mengatakan: "Kehati-hatian untuk intervensi meningkat setelah bank sentral Swiss terlihat telah melangkah ke pasar (pada Rabu)."

Bank sentral Swiss menurunkan suku bunganya dan meningkatkan likuiditas pada Rabu untuk membendung kenaikan franc, juga dianggap sebagai "safe haven" bagi investor.

Euro datar terhadap dolar menyusul keuntungan semalam di tengah berlanjutnya kekhawatiran perlambatan ekonomi AS. Data terbaru menunjukkan bahwa ekonomi terbesar dunia itu mengalami perlambatan.

Tetapi dolar telah mendapat beberapa dukungan kemudian di perdagangan New York setelah saham AS ditutup lebih tinggi, dengan Dow Jones Industrial Average mengakhiri delapan hari penurunan beruntun.

"Pasar sedang istirahat setelah pembicaraan pagu utang AS telah ditetapkan dan Saham AS menghentikan penurunan beruntun mereka," kata Sato.

"Sekarang fokusnya adalah pada keadaan ekonomi AS. Laporan kerja (keluar Jumat) diperkirakan akan memicu aksi harga berikutnya," kata Sato.

Dolar menguat terhadap mata uang Asia lainnya, naik menjadi 1,2102 dolar Singapura dari 1,2082 pada Rabu, menjadi 1.061,68 won Korea Selatan dari 1.058,90 dan menjadi 28,90 dolar Taiwan dari 28,88.

Greenback juga menguat menjadi 8.493,75 rupiah Indonesia dari 8.475,00, menjadi 42,36 peso Filipina dari 42,29 dan menjadi 29,79 baht Thailand dari 29,77.(*)

(A026/B012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011