Kepala Dinas PU Provinsi Jambi Iwan Wirata Sabtu mengatakan, alat berat itu disiagakan beserta operatornya, jika sewaktu-waktu terjadi longsor dan kemacetan dapat segera dikerahkan.
"Kesiagaan alat berat dan operatornya itu untuk membantu kelancaran lalu lintas bila terjadi bencana longsor dan kerusakan jalan, tidak saja untuk membersihkan lumpur dan menyingkirkan pohon tumbang, tetapi juga untuk menarik kendaraan yang terjebak," katanya.
Alat berat itu disiagakan di 15 lokasi meliputi rua jalan Jambi-Sengeti-Simpang Tuan-Merlung dan Batas Riau, untuk mengamankan ruas jalan yang rawan rusak yakni KM 15, KM 53, KM 54, KM 120 dan KM 137, ruas jalan Tempino-Muara Bulian (KM 43), ruas jalan Muara Tembesi-Sarolangun (KM 79, KM 130, dan KM 156).
Alat berat lainnya, yakni ruas jalan Pulau Rengas-Renah Alai (KM 37), ruas jalan simpang Pelawan-Pekan Gedang (KM 282), ruas jalan Pulau Tamiang-Simpang Logpon (KM 261), ruas jalan Lubuk Kambing-Simpang Niam (KM 155), ruas jalan Bungo-batas Sumbar (KM 295), dan ruas jalan Bangko (KM 256).
Alat berat lainnya yakni di Kabupaten Kerinci ruas jalan Sanggaran Agung-Sungai Penuh (KM 333) dan ruas jalan Sungai Penuh di KM 417.
Ia menjelaskan, alat berat yang disiagakan itu berlokasi di ruas jalan yang sering diterpa bencana longsor dan pohon tumbang, serta rusak akibat diguyur hujan.
Ruas jalan yang rawan diterpa longsor dan pohon tumbang itu berada di sisi Bukit Barisan dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), sementara yang rawan rusak akibat hujan itu berlokasi di wilayah timur yang banyak dilalui kendaraan berat melebihi tonase.
Bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, keberadaan ruas jalan itu terus dipantau lewat peningkatan patroli jalan, termasuk menyerap informasi dari awak kendaraan.
"Awak kendaraan yang melintas di jalur itu juga diminta bantuannya untuk segera menyampaikan kondisi jalan pada posko siaga alat berat yang didirikan dekat lokasi tersebut," kata Ivan Wirata.
(M037/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
