kami menyarankan agar kegiatan belajar mengajar secara daring
Pamekasan (ANTARA) - Satgas COVID-19 Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur melaporkan sebanyak 17 orang siswa positif COVID-19, setelah tim itu melakukan pelacakan di sejumlah sekolah menengah atas di wilayah itu.

"Ke 17 siswa yang positif COVID-19 ini dari dua SMA Negeri," kata Humas Satgas COVID-19 RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan dr Syaiful Hidayat di Pamekasan, Jumat.

Masing-masing di SMA Negeri 3 sebanyak 14 orang dan di SMA Negeri 1 Pamekasan sebanyak 3 orang, sehingga semuanya 17 orang.

Temuan adanya siswa yang terpapar COVID-19 itu berdasarkan hasil pelacakan tim Satgas COVID-19 di RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan.

"Jadi di RSUD Pamekasan itu ada beberapa pasien COVID-19 yang menjalani perawatan, lalu kami menanyakan kepada si pasien tersebut, mereka terlibat kontak erat dengan siapa saja?," katanya.

Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Pamekasan Jatim meningkat
Baca juga: Petugas gabungan gencarkan razia protokol kesehatan di Pamekasan

Dari pengakuan pasien tersebut, tim Satgas COVID-19 menindak lanjuti dengan melakukan pemeriksaan kepada orang-orang yang terlibat kontak langsung.

"Di antaranya, ada yang masih berstatus sebagai pelajar di beberapa SMA," katanya.

Pihaknya selanjutnya menerjunkan tim, melakukan tes cepat antigen, dan ditemukan ada siswa yang positif COVID-19.

"Awalnya di SMA Negeri 3 Pamekasan, lalu pindah ke SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2. Di SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 1 ini yang ditemukan ada siswa yang positif COVID-19," katanya, menjelaskan.

Baca juga: "Pamor Keris" digiatkan di Madura-Jatim cegah penularan Omicron
Baca juga: Satgas minta Jatim dan Jateng memasifkan uji COVID-19

Terkait dengan temuan itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan langsung merekomendasikan agar kedua sekolah tersebut hendaknya melakukan pola pembelajaran daring.

"Tujuannya untuk mengantisipasi penyebaran kepada pelajar lainnya," kata Penjabat (Pj) Kepala Dinkes Pamekasan dr Saifudin.

Sebenarnya, sambung dia, sesuai dengan ketentuan sebagai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 10 Tahun 2022, kabupaten/kota yang masuk level 2 PPKM bisa menggelar kegiatan belajar mengajar tatap muka 100 persen.

"Tapi, karena ada kejadian siswa yang terpapar, maka kami menyarankan agar kegiatan belajar mengajar secara daring dulu, karena kami khawatir justru akan terjadi lonjakan kasus di kalangan pelajar yang lebih parah," katanya, menambahkan.

Sementara itu, berdasarkan data Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan, total jumlah warga yang positif COVID-19 per tanggal 17 Februari 2022 sebanyak 2.791 orang, 2.494 orang sembuh, 201 orang meninggal dunia, dengan jumlah kasus aktif sebanyak 96 orang.

Baca juga: LaNyalla dukung ekonomi Jatim tumbuh meski hadapi Omicron

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022