Bengaluru (ANTARA) - Mata uang Asia menguat pada perdagangan Senin, dipimpin oleh won Korea Selatan dan rupee India, karena rencana Presiden AS Joe Biden dan mitranya dari Rusia Vladimir Putin untuk mengadakan pertemuan puncak tentang krisis Ukraina mendorong sentimen risiko.

Peso Filipina dan dolar Singapura naik tipis masing-masing hampir 0,1 persen, sementara ringgit Malaysia relatif stabil.

Kantor Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia telah mengajukan pertemuan puncak kepada Biden dan Putin mengenai "keamanan dan stabilitas strategis di Eropa." Gedung Putih mengatakan Biden telah menerima pertemuan itu "pada prinsipnya" tetapi hanya "jika invasi tidak terjadi."

Risiko geopolitik yang meningkat dikombinasikan dengan meningkatnya kekhawatiran inflasi yang merajalela telah menambah tekanan di pasar Asia dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Mata uang Asia sebagian besar naik tipis, fokus risiko Rusia-Ukraina

"Ketika solusi diplomatik untuk Ukraina (semoga) akhirnya tercapai, imbal hasil AS akan melanjutkan tren kenaikannya dan membantu menarik dolar lebih tinggi juga," kata analis dari Brown Brothers Harriman dalam sebuah catatan penelitian.

Analis dari bank Mizuho mengatakan kenaikan harga minyak dan Federal Reserve AS yang lebih sulit diprediksi akan berarti bahwa sebagian besar pasar negara berkembang Asia tidak akan dapat menikmati pemulihan pasar ekuitas dan dolar yang cukup lemah.

Di Asia, rupee India naik 0,3 persen ke level tertinggi sejak 24 Januari, sementara baht Thailand naik sekitar 0,2 persen mendekati level tertinggi lima bulan didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari perkiraan selama kuartal keempat.

Baca juga: China ajak mitra Asia gunakan mata uang lokal dalam perdagangan

Won Korea Selatan naik sekitar 0,3 persen setelah data menunjukkan ekspor negara pemimpin perdagangan Asia itu melonjak selama 20 hari pertama bulan ini, didorong oleh pengiriman semikonduktor dan produk minyak bumi yang lebih tinggi.

Ekuitas Asia yang sedang berkembang berada di bawah tekanan, dengan patokan Filipina (PSI) jatuh sebanyak 2,2 persen dalam penurunan sesi ketiga berturut-turut.

Saham di Kuala Lumpur (KLSE) jatuh untuk sesi kedua berturut-turut, turun sebanyak 1,5 persen dalam apa yang bisa menjadi hari terburuk sejak November tahun lalu, sementara saham di Thailand (SETI) turun sekitar 0,5 persen.

Saham Taiwan pulih dari kerugian sebelumnya untuk diperdagangkan datar menjelang rilis data produksi industri di hari global nanti.

Sementara itu, ekuitas Singapura (STI) naik, setelah negara kota itu mematok defisit fiskal 2021 sesuai dengan ekspektasi analis, dalam anggarannya untuk 2022.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022