Pasar sangat tegang saat ini dan mencoba untuk melompat pada sesuatu yang positif
Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia naik pada akhir perdagangan Senin, karena prospek solusi diplomatik untuk kebuntuan Rusia-Ukraina meningkatkan sentimen investor, sementara produsen listrik terbesar negara itu AGL Energy menandai sesi terbaiknya setelah menolak tawaran pembelian premium.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia berbalik arah menjadi ditutup 0,16 persen atau 11,90 poin lebih tinggi pada 7,233,60 poin, setelah jatuh ke level terendah dua minggu di awal sesi. Indeks acuan telah menetap 1,0 persen lebih rendah pada Jumat (11/2/2022).

Risiko geopolitik yang meningkat dikombinasikan dengan kekhawatiran inflasi telah menambah tekanan pada pasar global dalam beberapa pekan terakhir.

Presiden AS Joe Biden dan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin pada prinsipnya setuju untuk mengadakan pertemuan puncak tentang krisis Ukraina, meningkatkan harapan untuk mencapai solusi diplomatik.

Lebih lanjut mengangkat selera risiko, Australia sepenuhnya membuka kembali perbatasan internasionalnya untuk pelancong yang telah divaksinasi virus corona setelah hampir dua tahun penutupan terkait pandemi.

Saham AGL Energy melonjak sebanyak 13 persen setelah menolak pendekatan pengambilalihan mengejutkan senilai 3,54 miliar dolar AS dari miliarder Mike Cannon-Brookes dan Brookfield Asset Management Kanada.

"Pasar sangat tegang saat ini dan mencoba untuk melompat pada sesuatu yang positif," kata Mathan Somasundaram kepala eksekutif Deep Data Analytics, dikutip dari Reuters.

Saham-saham terkait emas menguat 0,5 persen, dengan saham kelas berat Newcrest Mining dan Northern Star Resources masing-masing terangkat 0,9 persen dan 1,4 persen.

Bank "Empat Besar" naik antara 0,1 persen dan 1,4 persen, membantu saham sektor keuangan ditutup 0,6 persen lebih tinggi.

Karena sektor-sektor utama telah melaporkan hasil (keuangan) mereka, Somasundaram menunjukkan bahwa saham individu dengan hasil yang sedikit mengecewakan dapat menimbulkan risiko bagi pasar minggu ini.

Saham teknologi mengikuti penutupan yang lemah di Wall Street hingga merosot 2,7 persen sementara saham perawatan kesehatan mundur 1,3 persen.

Di seberang perbatasan, bank sentral Selandia Baru, Reserve Bank of New Zealand (RBZ) diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertemuan ketiga berturut-turut, sebuah jajak pendapat Reuters menemukan.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru ditutup 0,1 persen lebih tinggi untuk menyelesaikan sesi di 12.156,34 poin.

Baca juga: Nikkei pangkas rugi awal besar, karena potensi pertemuan Biden-Putin
Baca juga: Saham Korsel potong kerugian awal karena rencana pertemuan Biden-Putin
Baca juga: IHSG diprediksi naik di tengah kekhawatiran geopolitik Rusia-Ukraina

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022