Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan Indonesia akan mengantasipasi ancaman krisis ekonomi yang masih membayangi dunia akhir-akhir ini.

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam pidato kenegaraan dihadapan sidang paripurna yang dihadiri seluruh anggota DPR dan DPD serta pejabat negara di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Selasa.

"Saat ini dunia menghadapi sitausi global yang tidak menentu diantaranya adalah krisis utang di beberapa negara Eropa dan guncangan perekonomian Amerika Serikat; krisis di beberapa negara kawasan Timur Tengah dan Afrika utara," kata Presiden.

Kepala Negara juga mencatat belum pulihnya perekonomian Jepang pasca Tsunami dan bencana reaktor nuklir serta flutuasi harga komoditas dunia terutama pangan dan energi.

Presiden mengatakan di dalam negeri meskipun stabilitas politik tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi terus membaik, namun Indonesia harus terus siap dan siaga menghadapi segala kemungkinan.

"Seluruh jajaran pemerintahan telah saya minta untuk meningkatkan kewaspadaan agar dampak negatif dari memburuknya situasi perekonomian global dapat kita antisipasi dengan cermat," katanya.

Dijelaskan Kepala Negara semua instrumen kebijakan untuk menghadapi krisis telah berada di tempatnya dan setiap saat siap untuk digunakan bila diperlukan.

"Kita memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk mengatasi keadaan yang tidak menentu itu," katanya.

Presiden menjelaskan pengalaman mengatasi krisis global yang berlangsung sepanjang 2008-2009 melalui kerja keras semua pihak dan melalui kebijakan perekonomian dan fiskal yang tepat, kita membuktikan pada dunia bahwa kita berhasil mengatasi dampak dari krisis itu.

"Di depan sidang yang mulia ini kita berharap bahwa kita akan dapat mengatasi kembali dampak buruk krisis keonomi di dua kawasan itu, saya percaya pengalaman mengatasi krisis ekonomi global 2008-2009 yang dibarengi dengan kerja keras dan kerja sama di antara kita semua akan membawa keselamatan pada negeri ini," kata Presiden.

Pidato kenegaraan yang berlangsung mulai pukul 10:00 WIB dihadiri oleh Wakil Presiden Boediono, Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua Lembaga Tinggi Negara, menteri kabinet Indonesia Bersatu II, Ibu Negara Ani Yudhoyono, Herawati Boediono dan para undangan lainnya termasuk para teladan nasional 2011. (P008)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011