Panjang area yang kami atasi sampahnya sekitar 400 meter
Jakarta (ANTARA) - Petugas gabungan melakukan gerebek sampah di perkampungan nelayan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara  yang menggunung dan mencemari lingkungan di kawasan itu, Rabu.

Petugas kebersihan yang diterjunkan mencapai 250 orang berasal dari Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilincing, Suku Dinas Sumber Daya Air, Suku Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Jakarta Utara, hingga Suku Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu, Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, hingga masyarakat sekitar.

Kepala Sudin LH Jakarta Utara Achmad Hariadi mengatakan kegiatan bersih-bersih sampah di lokasi yang dekat dengan proyek pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau tanggul laut Jakarta itu memerlukan kolaborasi agar selesai dalam waktu singkat.

“Kalau melihat kondisinya ini semoga bisa selesai sepekan. Panjang area yang kami atasi sampahnya sekitar 400 meter,” kata Kasudin LH Jakarta Utara Achmad Hariadi.

Meski belum bisa diperkirakan jumlah sampah yang diatasi, namun Hariadi memastikan sampah diangkut menggunakan 10 truk ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Selain itu juga dikerahkan tiga alat berat (ekskavator) untuk mengatasi tumpukan sampah di tepi laut itu.

Tapi dukungan alat berat diperkirakan hanya digunakan tiga hari, setelah itu akan dilaksanakan secara manual dengan tenaga Penyedia Jasa Lainnya Perorangan dan Penanganan Prasarana dan Sarana Umum.

Sementara Camat Cilincing, Mohammad Andri menambahkan, penanganan melalui gerebek sampah itu juga perlu melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) selalu pemilik lahan.

Andri berharap selain pembangunan tanggul, Kementerian PUPR dapat menyelesaikan pembangunan jalan inspeksi dan taman yang sudah direncanakan di sekitarnya dengan segera.

"Kami minta Kementerian PUPR untuk segera menuntaskan pembangunan ini karena tanggulnya sebentar lagi sudah tersambung, tolong segera dilengkapi jalur hijau dan jalan inspeksinya," kata Andri.

Pasalnya, lokasi yang belum selesai kerap dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga. Padahal di situ akses untuk kendaraan petugas kebersihannya susah, karena harus melewati lahan milik perorangan.

"Ini dua RW aja, RW 04 ada lima RT, RW 15 ada tiga RT," kata Andri.Tidak ada jalan menuju akses ke sini. Petugas kita tidak bisa 24 jam mengawasi," kata Andri.

Menurut Andri, seharusnya setelah dibangun tanggul laut harus dilengkapi pula dengan jalan inspeksi dan jalur hijau seperti yang sudah jadi di sisi timur perkampungan nelayan itu.

"Di sana (sisi timur) sudah jadi, sudah ada RTH dan jalan inspeksinya," kata Andri.

Selain itu, saat ini peran serta dan kesadaran dari warga RW04 dan RW15 Kelurahan Kalibaru juga diperlukan agar terus menjaga lingkungan di masing-masing RT.

Setiap warga harus memiliki kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan memilah sampah rumah tangganya secara mandiri, sebelum diangkut oleh petugas kebersihan RT, RW, dan Kelurahan dengan gerobak untuk dibuangkan sampahnya ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara di Jalan Raya Cilincing.

Andri berencana mengadakan musyawarah warga untuk membangun komitmen bersama terkait hal itu. Karena nanti rencananya akan ditempatkan dua unit bak sampah oleh Sudin LH Jakarta Utara di wilayah sekitar sebagai wadah pembuangan bagi warga.

Kemudian nanti tempat pembuangan sampahnya juga akan dilokalisir di masing-masing RW, baik RW 15 maupun RW 04 supaya warga tidak membuang sampah di sembarang tempat.
Baca juga: Wali Kota Jaksel berharap kelurahan maksimalkan pertanian perkotaan
Baca juga: Wali Kota Jakpus minta warga yang isoman manfaatkan aplikasi kesehatan
Baca juga: Banjir surut, warga Kampung Baru Jakarta Selatan bersihkan lumpur

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022