Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan DPR RI telah menerima surat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Baru tadi siang (19/8), kami terima surat dari Presiden SBY tentang delapan nama calon pimpinan KPK yang diteken Presiden SBY tertanggal 18 Agustus 2011," kata Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.

Dalam surat itu, Presiden SBY menyampaikan delapan nama calon pimpinan KPK yang telah lolos seleksi yang dilakukan oleh Panitia Seleksi calon pimpinan KPK.

"Presiden SBY sampaikan delapan nama calon pimpinan KPK yang menjadi pilihan Pansel KPK dan itu diteruskan sepenuhnya ke DPR," kata Priyo.

Terkait surat Presiden SBY, Pimpinan DPR RI akan membacakan surat Presiden SBY dalam rapat paripurna DPR RI dalam waktu dekat.

"Dalam rapat paripurna akan dibacakan, diumumkan dan akan dibawa ke Badan Musyawarah (Bamus) dan Bamus itu yang amanatkan ke Komisi III DPR RI yang akan akan melakukan fit and proper test," kata Priyo.

Tapi menurutnya, rapat paripurna DPR RI untuk membaca surat presiden tersebut akan dilakukan setelah Hari Raya Idul Fitri.

"Saya hitung-hitung, sehabis lebaran baru bisa proses karena rapat paripurna dilakukan setelah lebaran," tambah.

Priyo menambahkan, nama-nama yang disebutkan dalam surat presiden tidak disebutkan apakah calon itu berdasarkan alfabet, kapasitas atau yang lainnya.

"Memang nama-nama itu tidak diurut secara alfabetis tapi diurut berdasarkan apa, kita tidak tahu dan tidak diembel-embeli dengan apa-apa. Karena tidak disebutkan dalam surat itu.

Yang pasti, calon pimpinan KPK harus independen, tidak boleh diintervensi oleh Istana, LSM dan DPR

"Kalau calon pimpinan KPK mau diintervensi, lebih baik ditinggalkan dan jangan dipilih sama sekali," kata Priyo.(*)
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011