Jakarta (ANTARA News) - Memasuki pekan ketiga bulan suci Ramadhan, jumlah pengunjung di Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, menurun dibandingkan hari biasanya.

"Pada hari biasanya jumlah pengunjung Ancol mencapai 10.000 orang per hari. Namun, selama Ramadhan, pengunjung Ancol hanya mencapai 8.000 orang per hari" kata Manajer Komunikasi Pembangunan Jaya Ancol, Sofia Cakti, Jakarta, Minggu.

Menurut Sofia Cakti, turunnya jumlah pengunjung Ancol karena pada bulan Ramadhan masyarakat cenderung menahan diri untuk rekreasi.

"Rekreasi sangat lekat dengan makanan dan minuman, dan hal ini tentu saja tidak dapat dilakukan pada saat puasa, karena masyarakat pada umumnya akan melakukan rekreasi keluarga pada saat liburan lebaran," tambah Sofia.

Dijelaskan Sofia, perbedaan jumlah pengunjung ancol terdapat pada hari biasa yaitu, sebelum ramadhan mencapai 10 ribu orang, sedangkan saat Ramadhan mencapai 8 ribu orang per hari.

"Namun, akhir pekan sebelum Ramadhan dan saat Ramadhan jumlah pengunjungnya sama, yaitu mencapai 13 ribu orang per hari," ucapnya.

Dikatakan dia, tingkat penurunan pengunjung tidak bersifat permanen dan hanya terjadi selama bulan ramadhan saja. Bahkan, pada hari pertama Lebaran, pengunjung biasanya akan meningkat siginifikan.

"Ancol mulai ramai lagi sekitar H-7 sampai dengan H+7 lebaran dan pengunjung Ancol didominasi dari warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Bali, bahkan ada dari mancanegara," jelasnya.

Dia menambahkan, lokasi kepadatan pengunjung terdapat di Pantai Indah, cBeachpool dan Carnaval, Dunia Fantasi, Atlantis Water Adventure dan Ocean Dream Samudra, wahana baru di Eco Park.

Mengenai harga tiket masuk untuk Taman Impian Jaya Ancol, lanjut dia,tidak mengalami kenaikan harga, yaitu tetap Rp 15.000 per orang, Dufan Rp150.000 per orang, "Atlantis Water Adventure" Rp 100.000 per orang, dan "Ocean Dream" Rp 90.000 per orang, serta wahana "Fantastique Multimedia Show" Rp50.000 per orang.
(T.ANT-273)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011