untuk luka berat dirujuk ke Padang
Simpang Empat (ANTARA) - Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Simpang Empat, Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) melakukan pelayanan dan perawatan pasien di luar ruangan mengandalkan tenda darurat.

"Sejak Jumat hingga saat ini pelayanan pasien masih dilakukan di luar ruangan, karena pertimbangan masa tanggap darurat yang dikeluarkan oleh Bupati sekaligus mengantisipasi gempa susulan," kata Direktur RSI Ibnu Sina Meri Herliza, di Simpang Empat, Sabtu.

Para tenaga medis, sejumlah peralatan, hingga tempat tidur pasien diletakkan di dalam tenda darurat yang berdiri di halaman rumah sakit.

Sejumlah pasien juga tampak berbaring di atas tempat tidur untuk menerima penanganan medis, didampingi oleh keluarga masing-masing.

Baca juga: BNPB atur prokes pengungsi gempa Sumbar demi cegah penularan COVID-19
Baca juga: Pertamina distribusikan bantuan korban gempa Pasaman Barat dan Pasaman

Meri mengatakan sepanjang Jumat hingga Sabtu sore pihaknya terus menerima pasien yang mayoritas adalah warga terhimpit atau tertimpa saat gempa terjadi.

Ia merinci sepanjang Jumat pihaknya menerima sebanyak 40 warga dengan berbagai kategori mulai dari luka berat, luka sedang, ringan, hingga patah.

Tiga di antara puluhan pasien tersebut terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang karena mengalami luka berat.

Baca juga: Tim kesehatan Pemkab Pasaman Barat kekurangan stok obat batuk
Baca juga: PDIP Sumbar kirim lima ton beras premium bantu korban gempa

Sementara pada Sabtu dari pagi hingga pukul 15.00 WIB jumlah pasien baru yang datang ke rumah sakit sebanyak 36 orang.

"Kami terus berupaya memberikan penanganan terbaik bagi warga yang bisa kami tangani, untuk luka berat dirujuk ke Padang," jelasnya.

Pihak rumah sakit juga mengenyampingkan persoalan biaya kepada warga yang datang untuk berobat selama dua hari berjalan, karena fokus utama adalah memberikan pertolongan terhadap korban.

Selain itu, RSI Ibnu Sina juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk penanganan warga di lokasi utama pengungsian yang letaknya berdekatan dengan rumah sakit, yakni halaman Kantor Bupati Pasaman Barat.

"Untuk warga di pengungsian kami terus berkoordinasi dengan dinas terkait jika butuh penanganan medis atau pertolongan," jelasnya. 

Baca juga: 6.000 warga mengungsi usai gempa dengan magnitudo 6,1 di Pasaman Barat

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022