Vaksin yang digunakan untuk dosis booster ini disesuaikan dengan ketersediaan vaksin
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah telah resmi menambahkan regimen vaksin booster COVID-19, yakni vaksin Sinopharm sehingga dengan demikian ada enam jenis regimen vaksin booster yang digunakan di Indonesia.

Siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin, menyebutkan keenam regimen tersebut antara lain vaksin Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Moderna, Janssen (J&J) dan vaksin Sinopharm.

Pelaksanaan vaksinasi booster dapat dilaksanakan di seluruh kabupaten/ kota bagi masyarakat umum.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan vaksin booster yang digunakan berdasarkan ketersediaan di setiap daerah.

"Vaksin yang digunakan untuk dosis booster ini disesuaikan dengan ketersediaan vaksin di masing-masing daerah dengan mengutamakan vaksin yang memiliki masa expired terdekat. Di samping itu, vaksinasi dosis primer tetap harus dikejar agar dapat mencapai target," katanya.

Baca juga: Kemenkes percepat interval booster minimal tiga bulan untuk umum
Baca juga: Kemenperin fasilitasi vaksin booster bagi pelaku IKM

Pemberian dosis booster dilakukan melalui dua mekanisme antara lain homolog, yaitu pemberian dosis booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

Sementara heterolog, yaitu pemberian dosis booster dengan menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.

Regimen dosis booster yang dapat diberikan yaitu jika vaksin primer Sinovac, maka vaksin booster bisa menggunakan tiga jenis vaksin antara lain AstraZeneca separuh dosis (0,25 ml), Pfizer separuh dosis (0,15 ml) dan Moderna dosis penuh (0,5 ml).

Jika vaksin primernya AstraZeneca maka booster-nya bisa menggunakan vaksin Moderna separuh dosis (0,25 ml), vaksin Pfizer separuh dosis (0,15 ml) dan vaksin AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).

Jika vaksin primer Pfizer, untuk booster bisa menggunakan vaksin Pfizer dosis penuh (0,3 ml), Moderna separuh dosis (0,25 ml) dan AstraZeneca dosis penuh (0,5 ml).

Bila vaksin primer Moderna, booster dengan menggunakan vaksin yang sama separuh dosis (0,25 ml). Kemudian vaksin primer Janssen (J&J), maka untuk booster dengan menggunakan Moderna separuh dosis (0,25 ml).

Selanjutnya vaksin primer Sinopharm booster-nya menggunakan vaksin Sinopharm juga dengan dosis penuh (0,5 ml).

Tata cara pemberian, tempat pelaksanaan, alur pelaksanaan dan pencatatan vaksinasi COVID-19 tetap mengacu pada Surat Edaran Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster).

Baca juga: Presiden perintahkan vaksin "booster" diprioritaskan untuk lansia

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022