New York (ANTARA News) - Saham AS merosot pada Kamis waktu setempat, sehari sebelum Ketua Federal Reserve Ben Bernanke memberikan pidato yang sangat diantisipasi yang akan menawarkan petunjuk tentang bagaimana Fed kemungkinan bertindak untuk merangsang ekonomi AS yang sakit.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 170,89 poin (1,51 persen) menjadi 11.149,82 dalam penutupan perdagangan.

S&P 500 yang lebih luas turun 18,33 poin (1,56 persen) menjadi 1.159,27, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 48,06 poin (1,95 persen) menjadi 2.419,63.

Saham telah merosot dalam beberapa pekan terakhir di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi AS dan dampak dari krisis utang Eropa, dan investor telah menunggu untuk melihat apakah The Fed akan bereaksi melalui pelonggaran kebijakan moneter lebih lanjut.

Tapi analis skeptis bahwa Bernanke akan mendukung putaran lebih lanjut dari pelonggaran kuantitatif atau "QE", di mana The Fed membeli aset dari bank dengan tunai untuk menyuntikkan uang ke dalam perekonomian.

"Pasar merasa gugup tentang besok," kata Marc Pado, kepala strategi pasar AS untuk Cantor Fitzgerald.

"Dia tidak akan keluar dengan QE. Ini tidak akan terjadi," kata Pado.

Apel ditutup 0,7 persen lebih rendah, reaksi yang relatif diredam setelah kepala eksekutif terkenalnya, Steve Jobs, mengundurkan diri karena alasan kesehatan pada Rabu malam, mengantar ke dalam sebuah periode ketidakpastian bagi perusahaan teknologi yang sangat sukses.

Bank of America meroket sebesar 9,4 persen setelah miliarder Warren Buffet sepakat untuk menginvestasikan lima miliar dolar AS pada pemberi pinjaman AS yang bermasalah, yang harga sahamnya telah terpukul dalam aksi jual brutal dalam beberapa pekan terakhir.

Persetujuan Buffett bagi kebangkitan BoA juga membantu saham bank lainnya, seperti Citigroup naik 4,9 persen dan Morgan Stanley melonjak 2,7 persen.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi Treasury 10-tahun turun menjadi 2,22 persen dari 2,26 persen pada Rabu lalu, sementara pada obligasi 30-tahun jatuh menjadi 3,59 persen dari 3,61 persen.

Harga dan hasil obligasi bergerak dalam arah yang berlawanan. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011