Semarang (ANTARA News) - Jalan alternatif Blora-Purwodadi-Semarang saat arus balik Lebaran tahun ini banyak diminati pemudik, sehingga pada Sabtu siang hingga malam hari arus kendaraan sempat padat merayap.

Kondisi ini berbeda dengan tahun-tahun lalu yang cenderung lebih sepi karena kondisi fisik jalan jalur tengah Blora-Purwodadi-Semarang selalu rusak parah.

"Tahun lalu kemacetan arus lalu lintas tidak separah tahun ini. Lebaran tahun ini, jalannya sudah baik. Jalan yang dahulunya rusak parah berlubang dan bergelombang telah dibeton. Saya dari Semarang ingin Ke Blora dan sepanjang jalan, jalannya bagus," kata Rondi (40) saat ditemui berhenti di daerah Wirosari, Sabtu.

Rondi mengatakan biasanya Semarang-Blora hanya ditempuh sekitar empat jam, tetapi pada arus balik Lebaran tahun ini mencapai lima jam setengah.

Kepadatan arus lalu lintas pada Sabtu siang hingga malam hari, tidak hanya terjadi pada satu arah. Akan tetapi kedua arah terlihat padat dan pada daerah tertentu padat merayap.

Bahkan pada Sabtu sore, terjadi kecelakaan di daerah Ngaringan, Kabupaten Grobogan yang mengakibatkan satu orang pemudik yang hendak kembali ke Jakarta meninggal dunia.

Pada tahun-tahun sebelumnya jalan alternatif Blora-Purwodadi-Semarang hampir sebagian besar rusak parah. Jika tahun sebelumnya banyak pengendara motor jatuh karena kondisi fisik jalan yang rusak, tahun ini kecelakaan terjadi karena pengendara kurang hati-hati dan terlena dengan jalan yang bagus.

Meningkatnya jumlah peminat jalan alternatif Blora-Purwodadi-Semarang juga diakui Tarno (48), warga Wirosari yang mengaku setiap tahun harus pergi ke Semarang ke rumah orang tuanya.

"Tahun ini memang padat sekali. Apalagi sudah banyak truk yang lewat selain bus dan kendaraan pribadi," kata Tarno yang ditemui setiba di Kota Semarang.

Tidak hanya satu arah, akan tetapi banyak kendaraan dengan plat kendaraan Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Bandung, dan Tangerang yang melintas di jalur tengah ini.

Dari dua jalur lalu lintas tersebut, banyak didominasi oleh sepeda motor. Sepeda motor dengan plat kendaraan Jakarta banyak berasal dari arah Timur (Blora dan Purwodadi).

Rata-rata mereka beramai-ramai menuju Jakarta dan tidak adanya posko Lebaran di sepanjang jalan alternatif dari Blora-Purwodadi (ada satu posko Lebaran di Pasar Purwodadi), menjadikan pemudik yang ingin beristirahat memilih warung makan dan tempat ibadah menjadi tempat pilihan istirahat. (N008/M008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011