Blitar (ANTARA News) - Tabrakan beruntun menimpa tiga kendaraan di jalur `tengkorak`, tepatnya di Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu sore.

Anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor (Polres) Blitar, Brigadir Siswandi mengemukakan saat ini masih memproses kasus tabrakan itu.

"Kami masih periksa beberapa saksi terkait dengan kejadian ini. Untuk sementara, seluruh surat kami sita dulu," katanya.

Ia mengatakan, kecelakaan itu menimpa sebuah mobil sedan, minibus, serta sebuah truk. Awalnya, mobil sedan dengan nomor polisi N 178 BL melaju kencang dari arah Tulungagung ke Blitar.

Mobil yang dikemudikan oleh Mistaram, warga Tlogo Indah, Malang ini secara tiba-tiba melewati garis pembatas jalan ke ara kanan. Sopir tidak mengetahui dari arah depan ada sebuah truk yang dikemudikan oleh Bayu Dwi Permadi, warga Desa Jimbe, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Ban mobil dari sedan itu diduga bersenggolan dengan ban mobil truk dengan nomor polisi AG 9106 UK yang melaju dari arah Blitar ke Tulungagung, hingga truk oleng ke arah kiri.

Truk lalu menabrak sebuah minibus dengan nomor polisi AG 7102 X yang dipakir di tepi jalan. Sopir minibus, Suwoyo, warga Mojosari, Kauman, Kabupaten Tulungagung itu beruntung sedang tidak ada di dalam mobil, hingga ia tidak terluka saat kendaraan yang dikemudikannya ditabrak truk.

Namun, nahasnya, truk itu menabrak pagar tembok milik Setu, warga setempat hingga ambruk. Sementara, badan minibus sebelah kanan belakang rusak ditabrak oleh truk, dan badan mobil sedan juga ringsek sebelah kanan depan.

Beruntung, seluruh penumpang maupun sopir tidak ada yang terluka. Mereka hanya terlihat panik setelah kecelakaan beruntun itu.

Arus lalu lintas di lokasi yang terkenal dengan jalur tengkorak itu sempat macet. Seluruh kendaraan yang sempat bertabrakan itu lalu ditarik ke tepi jalan, agar lalu lintas tidak macet.

Mistaram, sopir dari mobil sedan mengaku tidak menyangka jika kecelakaan ini akan menimpa ia dengan keluarganya. Rencananya, ia akan mencari masjid untuk tempat istirahat sekaligus shala, tetapi ia tidak tahu jika ban mobilnya keluar jalur.

"Rencananya tadi mau cari masjid, tapi, ada musibah seperti ini," katanya dengan masih kaget.

Sementara itu, Dwi, sopir truk mengaku hendak ke Kalidawir untuk mengambil kayu. Dengan kejadian ini, praktis ia tidak dapat bekerja terlebih dahulu, karena truk yang dikemudikannya rusak akibat kecelakaan itu. (T.PSO-073/K005)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011