Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa digitalisasi dapat memberikan nilai tambah tersendiri di berbagai bidang, mulai dari ekonomi, hingga kesehatan.

"Percepatan digitalisasi ekonomi, menciptakan peluang yang merata dan beragam, dan mendorong kesempatan dan produktivitas untuk menghasilkan nilai tambah," kata Airlangga, dikutip dari keterangan pers bersama East Ventures, Senin.

Baca juga: Kominfo: Transformasi digital merata kunci pertumbuhan ekonomi digital

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa efisiensi dapat dicapai melalui digitalisasi pada sistem pemerintahan.

"Pemerintah saat ini ingin sistem yang lebih efisien dan cara untuk mencapai hal tersebut salah satunya dengan penerapan digitalisasi. Dengan digitalisasi semua akan terkoneksi, korupsi akan berkurang, efisiensi akan bagus, dan kita akan lebih kompetitif," kata Luhut.

Luhut mengatakan digitalisasi mulai banyak diterapkan di pemerintahan, contohnya adalah pada pengadaan barang dan jasa pemerintah dengan sistem e-katalog.

Menambahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa standardisasi data yang dilakukan dengan digitalisasi dapat mendorong terciptanya ekonomi digital di sektor kesehatan.

Baca juga: Pengembangan talenta digital di Indonesia harus lebih digencarkan

"Standarisasi data kesehatan dapat diintegrasikan ke platform, baik itu di obat-obatan, vaksinasi, rumah sakit, laboratorium. Harapannya startup dapat mengembangkan dan menggunakan platform tersebut," kata Budi.

Ia melanjutkan, pertumbuhan ekonomi digital tidak terlepas dari peran berbagai pemangku kepentingan di berbagai sektor.

Transformasi digital ikut berkembang dan berkontribusi terhadap sektor-sektor esensial yang berkaitan dengan kegiatan sehari-hari, misalnya sektor logistik, fintech, edutech, dan healthtech. Transformasi digital juga telah lebih dahulu menyentuh sektor pariwisata dan e-commerce.

Selain itu Budi menjelaskan cara penanganan dan pemantauan COVID-19 di Indonesia yang telah mengadopsi digitalisasi. Aplikasi PeduliLindungi dan berbagai layanan kesehatan dari Kementerian Kesehatan yang bisa diakses melalui telemedicine semuanya telah berbasis online.

Baca juga: Bonus demografi jadi salah satu tantangan bagi ekonomi digital

Menurut Partner dan NextLevel Leader PwC Indonesia Radju Munusamy, infrastruktur TIK menjadi landasan fundamental yang dapat dibutuhkan lintas sektor dan lembaga dalam menyongsong era keemasan digital Indonesia.

Penguatan infrastruktur TIK memungkinkan digitalisasi di berbagai aspek, sehingga mengakselerasi terciptanya pemerintah digital, masyarakat digital, serta bisnis digital.

Aspek-aspek tersebut juga perlu diperkokoh oleh penerapan prinsip berkelanjutan atau Environmental, Social, and Governance (ESG) untuk menjaga pertumbuhan ekonomi digital secara jangka panjang.

Radju mengatakan, ada lima aspek yang perlu diperhatikan.

Yaitu percepatan pembangunan infrastruktur TIK yang dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi digital yang lebih merata; menciptakan pemerintahan digital yang berfokus pada efisiensi dan transparansi; mengembangkan kemampuan talenta digital melalui peningkatan sistem pendidikan dan keterampilan.

"Selanjutnya, memfokuskan peningkatan adopsi teknologi digital di berbagai sektor, serta menerapkan prinsip keberlanjutan untuk mencapai era keemasan ekonomi digital," kata Radju.


Baca juga: Dukung ekonomi digital, BUMN bangun infrastruktur hingga pendanaan

Baca juga: Airlangga minta pemuda jadi agen perubahan atasi tantangan digital

Baca juga: Ekonom tekankan pentingnya kolaborasi dalam ekonomi digital

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022