Bantul (ANTARA) - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih telah menerbitkan Instruksi sebagai tindak lanjut dari kebijakan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 untuk menyerukan peningkatan kewaspadaan terhadap COVID-19 yang angkanya terus bertambah.

"Sudah ada instruksi, tapi secara umum itu seruan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, karena angka paparan COVID-19 terus naik," kata Bupati usai menghadiri acara lomba desa wisata tingkat DIY di Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis.

Bupati mengatakan, angka penularan COVID-19 pada gelombang tiga akibat varian Omicron di masyarakat saat ini terus terjadi, akan tetapi tidak menimbulkan gejala berat dan korban meninggal yang banyak, seperti saat kenaikan kasus akibat varian Delta.

"Wacananya memang akan diturunkan dari pandemi ke endemi, jadi bagi saya yang penting faktanya itu tidak ada gejala yang mengakibatkan tingginya angka kematian, ataupun angka kesakitan," katanya.

Menurut dia, hal tersebut tidak berakibat pada meningkatnya bed occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit maupun selter-selter terpadu di Bantul, sehingga meski kasus tinggi, namun tidak mengkhawatirkan.

"Semua landai saja, jadi angka tinggi tapi tidak terjadi hal yang mengkhawatirkan, jadi Level 4 semata-mata untuk mengantisipasi kenaikan yang terus menerus itu, karena kita tidak tahu apakah varian Omicron ini akan seperti ini atau akan terjadi mutasi lagi," katanya.

Bupati juga mengatakan, tidak melakukan pengetatan atau pembatasan aktivitas masyarakat utamanya yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi, agar produksi di masyarakat terus dilakukan dan pemulihan ekonomi tetap berjalan.

"Jadi saya kira tidak terlalu signifikan untuk membahas PPKM Level 4, karena sama saja. Jadi kenapa level PPKM dinaikkan ke level tertinggi ini karena tingginya angka yang terpapar, tetapi bukan karena fatalitasnya itu tidak," katanya.

Data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul, total kasus positif sejak awal pandemi hingga Rabu (9/3) sebanyak 70.599 orang, dengan telah sembuh 62.586 orang, kemudian kasus meninggal 1.641 orang, sehingga jumlah kasus aktif atau yang masih isolasi tercatat 6.372 orang.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022