Karanganyar (ANTARA News) - Kebakaran yang menimpa lahan alang-alang seluas 10 hektare di lereng utara Gunung Lawu sudah mulai dilokalisir, kata Kepala Resor Pemangku Hutan (KRPH) atau Mantri Hutan Tlogodlingo, Indarjo.

"Titik api diketahui pertama kali, Senin (12/9) sekitar pukul 14.00 WIB. Bersama masyarakat sekitar hutan Tlogodlingo dan Gondosuli (Tawangmangu), serta lembaga masyarakat desa hutan (LMDH), kami (Perhutani) berusaha memadamkan api. Sekitar pukul 19.30 WIB api baru berhasil dilokalisir," katanya.

Ia mengatakan, kebakaran itu merupakan kejadian keempat kalinya dalam kurun dua bulan ini dan menambah luas lahan yang terbakar menjadi 110 hektare dengan kerugian materi mencapai ratusan juta rupiah.

Ia menduga, api kebakaran terakhir berasal dari puntung rokok yang dibuang pencari rumput di kawasan Tlogodlingo karena daerah lereng utara Gunung Lawu yang berbatasan dengan Jawa Timur tersebut memang berupa padang rumput.

Banyak warga yang mencari rumput untuk pakan ternak maupun tanaman obat seperti akasia di kawasan itu. "Yang terbakar hanya rumput dan trubusan akasia, tidak ada pohonnya," katanya.

Terkait kebakaran tersebut, Perhutani Surakarta menggelar pertemuan dengan Muspika Kecamatan Tawangmangu beserta LMDH Tawangmangu.

Administratur (Adm) atau Kepala Kesatuan Pemangku Hutan (KKPH) Surakarta Iwan Setiawan Wisnutomo mengungkapkan, kebakaran di Tlogodlingo itu menghanguskan lahan seluas 10 hektare.

"Rencananya lahan itu baru ditanami tahun 2012. Saat ini memang kondisinya masih berupa rumput alang-alang dan tidak ada pohonnya," katanya.

Dikatakannya, upaya menjaga dan mengantisipasi kebakaran hutan dan lereng Lawu terus dilakukan, bahkan kerja sama Perhutani, Muspika Tawangmangu dan LMDH dalam menanggulangi kebakaran sudah berjalan optimal.

"Hanya, kami tidak bisa mengantisipasi kalau ada warga yang membuang puntung rokok sembarangan. Apalagi kalau sudah orang tua yang sedang mencari rumput. Tapi dalam pertemuan dengan LMDH dan Perhutani, kami terus tingkat upaya menjaga kelestarian hutan dan lereng Lawu ini," katanya.
(J005)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011