Banjarmasin (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mencari penghafal Al Quran untuk menjadi mahasiswa di perguruan tinggi negeri terbaik di Kalimantan berakreditasi A itu.

"Silahkan bagi siswa lulusan SMA sederajat tahun ini yang bisa menghafal Al Quran untuk bergabung di ULM, kami sediakan kuota khusus," kata Wakil Rektor I Bidang Akademik ULM Prof Aminuddin Prahatama Putra di Banjarmasin, Jumat.

Dia menyatakan ULM sangat mengharapkan tahun ini lebih banyak hafiz Quran jadi mahasiswa.

Selain jalur reguler yaitu Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), ULM juga menyediakan hafiz Quran untuk bisa masuk di seleksi mandiri yang dimulai pendaftaran 1 Juni sampai 7 Oktober 2022.

Baca juga: Secara epidemiologis indikator belum terpenuhi Indonesia jadi endemi

Baca juga: BNPB gandeng ULM pulihkan sosial ekonomi wilayah terdampak bencana


Menurut Prof Amin, begitu biasa Aminuddin Prahatama Putra kerap disapa, memperbanyak mahasiswa yang ahli ilmu agama termasuk penghafal Al Quran jadi prioritas ULM membentuk atmosfer akademik yang berkarakter dan penuh integritas.

Kemudian para penghafal Al Quran juga disiapkan untuk mengikuti Musabaqoh Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) yang setiap tahunnya dilaksanakan.

Bahkan pada September 2021 lalu, ULM menjadi tuan rumah MTQMN edisi tahun ke-2 yang digelar secara virtual mengingat situasi pandemi COVID-19.

Peserta berasal dari 120 universitas di seluruh Indonesia dengan lima cabang yang dilombakan yaitu Musabaqah Tilawatil Qur’an, Musabaqah Tartil Qur’an, Musabaqah Syarhil Qur’an, Musabaqah KTI Kandungan Qur’an dan Musabaqah Hifzhil Qur’an 10 dan 20 Juz.

Prof Amin mengungkapkan pula ada jalur khusus disabilitas bagi calon mahasiswa berkebutuhan khusus. Hal itu sebagai wujud ULM menjadi kampus yang ramah disabilitas dengan tersedianya sarana prasarana penunjang termasuk relawan yang bertugas membantu mahasiswa berkebutuhan khusus selama mengikuti perkuliahan.*

Baca juga: Pakar: Secara epidemiologis Omicron lebih berbahaya dari varian Delta

Baca juga: Kalsel butuh 89 ribu suntikan per hari capai vaksinasi 100 persen

Pewarta: Firman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022