Jakarta (ANTARA) - Andy Murray menyatakan simpati untuk Naomi Osaka setelah dia dicemooh dengan ejekan dalam kekalahan babak kedua, Sabtu malam waktu Indian Wells atau Minggu WIB, dan mengatakan bahwa penonton nakal adalah bagian yang tidak menguntungkan dari olahraga.

Osaka terlempar dari permainannya dan mulai menangis setelah seseorang berteriak, "Naomi, kau payah!" pada awal kekalahannya 6-0 6-4 dari Veronika Kudermetova.

Setelah pertandingan, Osaka berbicara langsung kepada penonton yang mendukung, mengatakan insiden itu mengingatkan pada pelecehan yang diterima Venus dan Serena Williams dalam turnamen itu pada 2001, yang membuat mereka memboikot acara tersebut selama lebih dari satu dekade.

Baca juga: Perjalanan Naomi Osaka di Indian Wells berakhir dengan air mata

"Ini yang sulit," kata Murray setelah kekalahan babak kedua, Minggu waktu setempat atau Senin WIB.

"Saya berpikir hal itu terjadi pada olahraga tertentu, saya tidak akan mengatakan bahwa saya sering melihatnya di tenis... tetapi jika saya menonton sepak bola atau pertandingan sepak bola dan seorang pemain akan melakukan lemparan ke dalam atau tendangan sudut, dan orang banyak melontarkan ejekan pada orang-orang itu."

"Saya selalu berpikir, bagaimana itu diperbolehkan? Anda tidak bisa melakukan itu," kata Murray, menambahkan bahwa perilaku seperti itu tidak dapat diterima di tempat umum atau tempat kerja lainnya.

Baca juga: Osaka berdamai dengan dirinya sendiri jelang turnamen Indian Wells

Murray mengatakan dia pernah mendengar komentar yang "tidak nyaman" ketika memainkan pertandingan Piala Davis jauh dari kampung halamannya.

"Jelas saya bersimpati untuk Naomi, bahwa itu sangat membuatnya kesal tapi ya, saya kira juga itu selalu menjadi bagian dari olahraga," kata Murray.

"Jadi, Anda tahu, Anda harus, saya kira, bersiap untuk itu dalam beberapa hal dan dapat mentolerir karena itu sering terjadi di semua olahraga."

Baca juga: Rublev bermain dominan pertahankan kemenangan ATP di Indian Wellls
Baca juga: Martic singkirkan Raducanu dari Indian Wells

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022