Perkebunan berkelanjutan adalah jalan panjang menuju kemandirian ekonomi Kalimantan Timur
Jakarta (ANTARA) - Tanaman aren memiliki potensi menjadi komoditas perkebunan berkelanjutan yang bisa menjadi sumber pendapatan alternatif dan pengembangannya bisa menjadi sumber energi terbarukan lewat proses ekstraksi nira, kata peneliti tanaman aren Elsje Tenda.

Dalam keterangan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) yang diterima di Jakarta, Selasa, Elsa mengatakan tanaman palma itu tidak hanya bermanfaat untuk bahan pangan. Pengembangannya bisa menjadi sumber energi terbarukan melalui proses ekstraksi nira yang menghasilkan bioetanol, daunnya juga bisa digunakan untuk bahan bangunan seperti atap pondok dan buahnya sebagai obat-obatan.

"Namun, perkembangannya menjadi komoditas agribisnis lambat karena umumnya masih tumbuh alami," ujar Elsje, yang menjabat sebagai Peneliti Ahli Utama pada Balai Penelitian Tanaman Palma Kementerian Pertanian.

Berbicara dalam diskusi kolaborasi Forum Komunikasi Perkebunan Berkelanjutan (FPKB) Kalimantan Timur dan YKAN, Manajer Pengembangan Kelembagaan YKAN Jevelina Punuh mengatakan bahwa aren merupakan tanaman masa depan perkebunan.

Baca juga: Masyarakat diminta kembangkan aren karena bernilai ekonomis

Baca juga: Varietas aren Rejang Lebong unggulan nomor empat nasional


Hal itu karena hampir semua bagian dari pohon tersebut dapat dimanfaatkan dari daun yang bisa menjadi bahan atap rumbia, buah sebagai kolang kaling, nira untuk gula hingga akarnya untuk pengobatan.

Perkembangan tanaman aren di Kaltim sendiri terus menunjukkan tren peningkatan dengan pada 2015 tanaman itu dibudidayakan di areal seluas 931 hektare dengan produksi sebesar 144 ton. Pada 2021, arealnya meluas menjadi 981 hektare dengan produksi sebesar 485 ton dan rata-rata produksi 1.113 kg/ha.

Tidak hanya dari sisi produktivitas, Kaltim juga memiliki varietas unggul yang sudah ditetapkan sebagai varietas unggul nasional yaitu Aren Genjah dari Desa Kandolo, Kecamatan Teluk Pandan di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Jevelina menyoroti bahwa komoditas-komoditas perkebunan adalah upaya untuk mempercepat transformasi ekonomi di Kaltim yang kini masih menggantungkan pada sumber energi tidak terbarukan.

"Perkebunan berkelanjutan adalah jalan panjang menuju kemandirian ekonomi Kalimantan Timur," kata Jevelina.

Baca juga: Pohon aren diklaim turunkan suhu di Samboja Kaltim

Baca juga: Ketua DPD dorong produksi gula aren dan perbaikan tata niaga

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022