Dompu, NTB (ANTARA News) - Berdasarkan pengamatan visual dan kegempaan dari 22 hingga 23 September, aktivitas Gunung Api Tambora cenderung stabil.

Namun, Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi belum menurunkan statusnya dari Siaga LEvel III menjadi Waspada Level II.

"Gempa vulkanik dalam, lebih rendah dari sebelumnya yang tercatat 7 september lalu yakni berkisar antara 4 kali, gempa vulkanik dangkal 1-4 kali, gempa tektonik lokal 1-3 kali, gempa tektonik jauh 2 kali," kata Abdul Haris, pengamat Kegunungapian di Pos Pemantaua Gunung Api Tambora di Desa Doropeti Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu.

Ia menambahkan, selama dua hari ini, gempa frekuensi rendah masih terjadi, berkisar 1-6 kali disertai gerakan tremor dengan amplitudo 0,5.

Meski ada larangan untuk tidak mendekati kawah Tambora, beberapa pendaki asal luar kabupaten Dompu nekad menaiki gunung yang pernah meletus dasyat pada 1815 itu.

Miskanto (56) dan Fajar (22), warga Mojokerto, Jawa Timur, mengaku telah sampai di puncak Tambora, tiga hari lalu.

"Dari kasat mata sih sebetulnya Tambora tidak ada masalah, tapi beberapa kali saat kami berkemah di pos tiga dari jalur Desa Pancasila, terasa adanya getaran gempa tapi kecil," katanya.

Mereka lolos dari pantauan karena tidak memalui jalur resmi pendakian.(*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011