Jakarta (ANTARA News) - Puluhan dari ratusan perahu karet yang dimiliki Satpol PP DKI Jakarta dalam kondisi rusak, padahal sarana itu sangat dibutuhkan untuk proses evakuasi ketiga terjadi banjir.

Dalam setiap evakuasi banjir, peran perahu karet milik Satpol PP DKI sangatlah vital menjangkau warga yang terjebak banjir di pemukiman.

"Puluhan perahu karet yang rusak tidak bisa digunakan lagi untuk mengevakuasi warga yang terjebak saat banjir melanda pemukiman," kata Kepala Seksi Kesiagaan Satpol PP DKI, P Sembiring, kepada wartawan Rabu (28/9).

Ia mengatakan, Satpol DKI sekarang memiliki 84 unit perahu karet serta di setiap wilayah kotamadya yang jumlahnya bervariasi.

Berdasarkan data, di Jakarta Pusat tersedia 6 unit, namun hanya 3 unit yang dalam kondisi baik. Di Jakarta Utara terdapat 12 unit, juga hanya 3 yang dalam kondisi baik. Jakarta Barat juga memiliki 12 unit, namun hanya 4 unit dalam keadaan baik.

Kemudian di Jakarta Selatan terdapat 12 unit, namun hanya 2 unit dalam kondisi baik, sedangkan di Jakarta Timur terdapat 12 unit, dan dalam keadaan baik semua.

"Biaya perbaikan tambal perahu karet sangat mahal. Tarif Rp1 juta per lubang. Perbaikannya pun di tempat khusus, bukan di tukang tambal ban," ujarnya.

Sembiring menjelaskan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Sosial guna penanganan musibah banjir. Personel yang disiagakan sekitar 500 hingga 700 petugas. "Ditambah petugas yang bersiaga di tingkat kecamatan," jelasnya.

Ia menambahkan, setelah proyek Kanal Banjir Timur rampung dikerjakan, jumlah titik rawan banjir di Jakarta berkurang dari 78 menjadi 62 titik.

(ANT-306)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011