Kendaraan operasional ini akan menjadi penguatan tambahan bagi Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan bencana
Jakarta (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mendistribusikan kendaraan dinas operasional (Ranops) pendukung penanggulangan bencana sebagai upaya mengantisipasi cuaca ekstrem di Jakarta.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan, pendistribusian kendaraan operasional yang dilaksanakan di Kantor BPBD DKI Jakarta, di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa, akan didistribusikan ke semua wilayah kota administrasi di Jakarta.

"Diharapkan kendaraan operasional ini akan menjadi penguatan tambahan bagi Pemprov DKI Jakarta dalam penanganan bencana, khususnya genangan air dan banjir pada kondisi cuaca ekstrem," ujar Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

Adapun kendaraan yang didistribusikan adalah tujuh mobil pick-up berdasarkan hasil dari pengadaan APBD DKI Tahun Anggaran 2021. Lima dari tujuh mobil itu 
akan ditempatkan pada tiap wilayah kota administrasi, dan dua mobil akan dioperasionalkan untuk kebutuhan mobilisasi di tingkat Provinsi DKI.

Kegiatan distribusi kendaraan operasional ini merupakan lanjutan dari pendistribusian sarana menghadapi musim hujan yang sudah dilaksanakan oleh Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, pada 29 Desember 2021. 

Pada kegiatan tersebut, BPBD juga telah melakukan penempatan petugas penanggulangan bencana atau biasa dikenal dengan sebutan Tim Reaksi Cepat (TRC) pada lima wilayah kota administrasi di DKI Jakarta.

BPBD Provinsi DKI Jakarta juga telah mendistribusikan sarana pendukung penanggulangan bencana berdasarkan hasil pengadaan pada APBD Tahun Anggaran 2021, seperti perahu PE sebanyak 230 unit, "ring buoy" 460 unit, senter jinjing 1.000 unit, tenda pengungsi 70 unit, velbed 720 unit, dan bilik isolasi 700 unit.

Untuk seluruh jajaran TRC BPBD, Isnawa meminta, agar tetap mengacu pada dua indikator dalam penanganan bencana di Jakarta, yaitu tidak ada korban jiwa dan genangan/banjir surut dalam kurun waktu enam jam setelah hujan reda.

"Selain itu, pegang tiga kata kunci utama yakni ‘Siaga, Tanggap, dan Galang’ untuk tetap menjadi acuan dalam penanganan bencana dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan 6M yang berlaku," tututnya.

Baca juga: BPBD DKI siapkan langkah antisipatif hadapi prediksi cuaca ekstrem
Baca juga: BPBD DKI sebut ada 10 lokasi berpotensi alami gerakan tanah
Baca juga: BPBD DKI laporkan 42 pohon tumbang akibat kencang pada Sabtu-Minggu

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022