Makassar (ANTARA News) - Ketua Bidang Hukum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Sulawesi Selatan Fitrizki Utami mengatakan kurangnya komunikasi kepada pemangku kepentingan terutama pemerintah menjadi penyebab wanita pengusaha masih dianggap sebagai pebisnis kelas dua.

"Akibat minimnya komunikasi dan sosialisasi tersebut, pelibatan wanita pengusaha di sektor-sektor perekonomian masih lemah," katanya.

Bahkan, ia mengakui, dalam sejumlah pertemuan strategis usaha antara pemerintah dengan beberapa organisasi pengusaha, pihak IWAPI jarang dikutsertakan.

"Kami akui, kami masih dipandang sebelah mata dibanding organisasi-organisasi pengusaha lainnya. Itu karena kami kurang sosialisasi ke publik. Tapi upaya melakukan penguatan peran sudah mulai dilakukan pada tahun ini," ujarnya.

Dia menjelaskan, masalah penting itu akan menjadi salah satu bahasan pokok dalam rapat kerja nasional (Rakernas) IWAPI di Makassar, 24-26 Oktober mendatang. Sekitar 700 wanita pengusaha dari 33 Dewan Pengurus Daerah (DPD) IWAPI se Indonesia, dijadwalkan akan hadir di Rakernas IWAPI ke-21 tersebut.

Dalam rakernas nanti, IWAPI juga akan membahas kemungkinan pengelolaan potensi ekonomi di daerah masing-masing peserta. Panitia juga menyiapkan sekitar 40 stand untuk pameran produk-produk daerah.
(AAT) 

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011