Jakarta (ANTARA) - Pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat merasa khawatir kasus COVID-19 kembali meningkat karena banyak konsumen yang berdatang menjelang Ramadhan.

Salah satu pedagang, Firdaus jusrtu khawatir keramaian di Pasar Tanah Abang justru mengundang masalah baru.

Baca juga: Tanah Abang ramai pengunjung menjelang Ramadhan

"Saya bukan takut COVID-19-nya, tapi saya takut angka kasus jadi tinggi karena sekarang sudah PPKM level dua terus pasar Tanah Abang ramai," kata Firdaus selaku penjual gamis saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Kamis.

Jika kasus naik, maka pemerintah mungkin akan menurunkan statis Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan kemungkinan Pasar Tanah Abang ditutup sementara.

"Yang kita takutkan itu. Kalau ditutup kaya tahun lalu ya kita bagaimana lagi," ujar dia.

Maka dari itu, dia berharap para pengunjung yang hadir di Tanah Abang disiplin menggunakan masker agar kasus tidak kembali meningkat.

Salah satu pedagang minuman dingin, Rum mengaku khawatir dengan situasi Pasar Tanah Abang yang perlahan mulai ramai.

Terlebih, dia khawatir karena terpapar lantaran sempat terkena virus COVID-19 sekitar dua bulan lalu.

"Kalau saya kena lagi, gimana saya mau jualan mas," kata dia.

Hal berbeda justru dikatakan Ahmad sebagai penjual celana jin ini mengaku tidak khawatir dengan pandemi COVID-19.

"Sekarang sudah tidak khawatir lagi. Kalau dua tahun lalu masih khawatir," ungkap Ahmad.

Baca juga: Anggota DPRD DKI minta Tanah Abang tidak dipolitisasi

Rasa khawatir Ahmad tertutup dengan tuntutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka dari itu, dia tetap berdagang walaupun akhirnya kasus COVID-19 akan naik.

"Saya lebih takut enggak makan karena enggak dagang dari pada pandemi," kata dia sambil sedikit tertawa.

Untuk diketahui, situasi Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat terpantau ramai jelang Ramadhan, dan pengunjung sudah memadati kawasan Tanah Abang dari luar hingga ke Gedung Blok F.

Tidak hanya itu, ratusan sepeda motor terlihat terparkir di bahu jalan sepanjang kawasan Tanah Abang.

Bahu jalan yang seharusnya dipakai untuk pejalan kaki juga disulap menjadi gerai pakaian dan pernak-pernik.

Sebagian warga tetap menggunakan masker saat mengunjungi setiap gerai pakaian. Namun sebagian besar pedagang dan pembeli tidak memakai masker saat bertransaksi di pasar Tanah Abang.

Terlihat gerai pakaian muslim seperti gamis dan baju koko menjadi tempat yang paling ramai digandrungi pengunjung.

Baca juga: Tanah Abang macet tanda ekonomi bergeliat

Pewarta: Walda Marison
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022