Rembang (ANTARA News) - Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah memasang marka kejut di sepanjang jalan pantura Rembang-Lasem yang selama ini menjadi jalur rawan kecelakaan.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Infromatika Kabupaten Rembang Suyono di Rembang, Minggu, menyebutkan marka kejut tersebut akan dipasang pada 24 titik di sepanjang jalur tersebut.

"Jalur Pantura Rembang-Lasem termasuk rawan kecelakaan. Dengan pemasangan marka kejut ini, diharapkan bisa memicu pengguna jalan untuk lebih waspada saat melintasi jalur tersebut," katanya menjelaskan.

Ia juga mengatakan, pekerjaan pemasangan mulai dilakukan di ruas jalan jalur pantura Kota Rembang dan akan berlanjut hingga kawasan Bonang Kecamatan Lasem.

"Marka kejut dibuat dari bahan berwarna khusus sehingga bisa memantulkan cahaya di malam hari. Marka juga akan bertahan lama," kata dia.

Ia mengemukakan pemasangan marka kejut akan diupayakan di sepanjang jalur pantura di Kabupaten Rembang, mulai Kecamatan Kaliori hingga Sarang.

"Pada tahap awal, Pemprov Jateng menyetujui pembuatan marka kejut di jalur Pantura Rembang-Lasem (Bonang), karena memang mendesak," katanya.

Ia juga mengatakan bahwa selain memasang marka kejut, pihaknya juga akan segera memasang marka jalan untuk jalur pantura kawasan Kaliori-Rembang dan Binangun-Sarang setelah proyek pelebaran jalan selesai dilakukan.

"Dua ruas di jalur tersebut masih diperbaikai dengan satu lapisan aspal. Setelah pelebaran dan peningkatan jalan selesai, marka dan rambu akan segera dipasang," kata dia.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Rembang, AKP Dudi Pramudia, mengatakan berharap dengan pemasangan marka kejut itu, angka kecelakaan yang kerap terjadi di sepanjang jalan jalur pantura Rembang-Lasem bisa ditekan.

"Kondisi jalan di jalur pantura Rembang-Lasem relatif mulus dan lebar, sehingga kerap membuat pengguna jalan terlena. Dengan pemasangan marka kejut, kami berharap kecelakaan akan bisa ditekan," kata dia.

Ia menyebutkan, tercatat sedikitnya tiga kecelakaan selama sepuluh tahun terakhir di sepanjang jalur itu dan mengakibatkan seorang meninggal dunia dan lima orang mengalami luka berat. (ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011