Surabaya (ANTARA) - Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Kota Surabaya menilai optimalisasi peran tiga pilar yakni pemerintah kota, TNI, dan kepolisian mampu mencegah tawuran remaja yang kerap terjadi di Kota Pahlawan, Jatim.

Anggota Komisi A DPRD Surabaya Arif Fathoni di Surabaya, Kamis, mengatakan, pada saat silaturahmi dengan Kapolres Tanjung Perak beberapa waktu lalu, pihaknya sudah pernah mengingatkan bahwa di kawasan Kenjeran dan sekitarnya sering terjadi tawuran remaja.

"Tentunya ada beberapa langkah yang perlu dilakukan tiga pilar untuk mengantisipasi kejadian tawuran," kata Toni panggilan akrab Arif Fathoni.

Baca juga: Patroli pengamanan gabungan digelar di Surabaya guna cegah tawuran

Menurut dia, beberapa langkah tersebut yakni Satpol PP mewakili Pemkot Surabaya bersama jajaran TNI dan kepolisian mengintensifkan kembali patroli di tempat-tempat yang rawan gangguan ketertiban umum.

Selain itu, lanjut dia, pelaku tawuran rata-rata masih anak-anak muda di bawah umur 19 tahun atau berstatus masih pelajar SMP maupun SMA. Tentunya, kata Toni, pemerintah kota sudah mempunyai data tempat yang berpotensi kerawanan sosial di daerah-daerah tertentu namun tidak terjadi di seluruh Kota Surabaya

"Satpol PP bersama TNI, Polri perlu melakukan penyisiran terhadap wilayah yang sering terjadi tawuran itu. Setelah itu dicari akar masalahnya kira-kira ada masalah apa sehingga anak-anak itu suka tawuran," ujar dia.

Untuk pelaku tawuran yang berstatus pelajar SMA, kata dia, memang kewenangannya ada di Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun, kata dia, lurah dan camat yang terkait untuk bisa memberikan pendampingan dan pembinaan, agar pelajar SMA itu tidak ikut-ikutan aksi tawuran.

Baca juga: Antisipasi tawuran dan kriminalitas, ratusan CCTV dipasang di Surabaya

"Memang di usia (SMA) itu rentan untuk mencari jati diri yang pada akhirnya salah pergaulan. Akhirnya mereka salah jalur," kata dia.

Pada proses pencarian jati diri tersebut, Ketua DPD Partai Golkar Surabaya ini meminta Dinas Pendidikan dan Bagian Pemerintah Pemkot Surabaya juga ikut aktif menggerakkan lurah dan camat untuk melakukan pemetaan dan pendampingan.

"Saya pikir seluruh instrumen Pemkot Surabaya juga harus ikut bergerak antisipasi tawuran," kata dia.

Terkait tindakan tegas terhadap pelaku aksi tawuran, Toni mengatakan, hukum tetap harus dijalankan jika itu menyangkut adanya korban. "Ya dihukum saja pelakunya agar ada efek jera, tidak terulang lagi di kemudian hari," ujar Toni.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya bersama TNI dan Polri menggelar patroli pengamanan gabungan guna mencegah tawuran antarremaja di Surabaya.

Baca juga: Polisi Surabaya tangkap lima pelaku tawuran yang tewaskan seorang anak

"Sesuai dengan arahan bapak wali kota, Satpol PP diminta untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mencegah tawuran remaja," katanya.

Patroli gabungan tersebut dimulai dari pukul 20.00 WIB hingga 23.00 WIB. Pada patroli ini, Satpol PP bersama tim gabungan Polrestabes Surabaya dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022