Madrid (ANTARA News) - Kegagalan Lionel Messi mengeksekusi penalti, membuat Barcelona hanya meraih hasil imbang 0-0 saat menghadapi Sevilla, Sabtu (22/10), dan hasil ini membuat Real Madrid, naik ke puncak klasemen sementara Liga Utama Spanyol (La Liga).

Bintang internasional Portugal Cristiano Ronaldo mencetak hatrik dalam rentang waktu 15 menit di babak pertama. Kemenangan besar atas Malaga ini, membuat pasukan Jose Mourinho, memuncaki klasemen sementara dengan keunggulan satu poin atas Barcelona.

Dengan hasil kontra Sevilla tersebut, Barcelona tercatat telah memainkan enam laga terakhir di semua kompetisi tanpa kemasukan. Namun, meskipun Barca mendominasi pertandingan di Camp Nou tersebut, mereka tidak mampu menaklukkan barisan pertahanan Sevilla dan kiper Javi Varas, yang membuat beberapa aksi penyelamatan gemilang.

Pertandingan tersebut mencapai klimaks, ketika Andres Iniesta dilanggar di kotak penalti. Wasit pun memberi hadiah penalti kepada Barcelona.

Pemain pengganti, Frederic Kanoute, mendapat kartu merah karena menyerang Cesc Fabregas sebelum eksekusi penalti dilakukan, dan kemudian secara sensasional mampu digagalkan oleh Varas.

Selain Kanoute, Fernando Navarro juga dikeluarkan wasit akibat kartu kuning kedua yang diterimanya. Meski unggul jumlah pemain, Barcelona tetap tak mampu mencetak gol.

"Selalu tidak mudah jika bermain melawan tim yang sangat bertahan, dengan sembilan pemain di belakang, tidak ada ruang sama sekali," ucap pelatih Barcelona Pep Guardiola dikutip AFP.

"Anda harus memberi selamat kepada pertahanan Sevilla serta permainan hebat dari Varas. Saya pikir kami bermain baik, namun kiper adalah bagian penting dari pertandingan, dan ia telah menampilkan permainan yang sangat baik."

Pelatih Sevilla Marcelino Garcia mengatakan bahwa Varas amat diperlukan untuk menampilkan permainan sebaik itu.

"Kiper bermain dengan sangat baik, namun kami juga memainkan permainan sepakbola yang baik, dan membuat (Kiper Barca Victor) Valdes melakukan beberapa penyelamatan. Di babak kedua, mereka mendominasi dan Varas sangat luar biasa," tutur Garcia.

Hatrik Ronaldo dalam rentang waktu 15 menit, serta sumbangan gol dari Gonzalo Higuain, menghancurkan Malaga, dan membuat Madrid berhak menduduki puncak klasemen sementara dengan koleksi 19 poin.

Banyak pihak berharap Malaga yang merupakan tim kaya raya setelah dibeli Sheikh Abdullah Al Thani, mampu memberikan perlawanan pada Madrid. Pada kenyataannya, Malaga tak mampu mengatasi kedigdayaan tamunya tersebut.

Higuain yang telah membukukan dua hatrik dalam dua pertandingan terakhirnya bersama Madrid, serta untuk Timnas Argentina, mencetak gol pertama Madrid, sebelum Ronaldo mencuri perhatian publik dengan hatriknya.

Sepakan Ronaldo menyambut umpan silang Angel Di Maria menggandakan keunggulan Madrid. Ia mencetak gol kedua melalui tembakan dari sisi gawang, sebelum menutup penampilan gemilangnya dengan sepakan akrobatik dari jarak dekat.

Mantan striker Madrid, Ruud van Nistelrooy, secara mengejutkan justru tidak dimainkan. Walaupun demikian, jika Van Nistelrooy dimain pun dirinya akan sukar membuat perbedaan, dengan begitu agrsifnya pemain-pemain Madrid, yang membuat lini depan Malaga sulit mendapat bola.

Sepakan Joaquin Sanchez dan Seba Fernandez sempat mengancam gawang Madrid, namun bola masih mengenai tiang gawang. Sehingga mereka pun gagal memberikan gol hiburan.

"Saya suka dengan apapun cara kami bermain, sentuhan pertama, sentuhan kedua, dan cara kami menekan ketika kami kehilangan bola," kata pelatih Madrid, Mourinho.

"Ini adalah pertandingan yang saya sukai dari semua aspek, kami mencetak gol dengan gaya yang berbeda, dan kemudian di babak kedua tidak mungkin untuk mempertahankan level seperti itu. Setelah istirahat, Malaga memberi perlawanan demi harga diri mereka, dan (mestinya) mereka dapat mencetak gol."

Pelatih Malaga, Manuel Pellegrini, mengakui kalau timnya harus mengembangkan lini pertahanannya.

"Kami tidak boleh terlalu mengkhawatirkan pertahanan dan ketika melawan Real Madrid, kami memberi mereka begitu banyak kesempatan," ucap Pellgerini.

"Saya tidak gembira dengan pertandingan ini, sebab kami membuat beberapa kesalahan mendasar, tetapi kami akan memperbaikinya, saya tidak meragukannya."

Di papan bawah, Sporting Gijon mampu meraih hasil bagus setelah mereka memenangi laga kontra Granada dengan skor 2-0. Namun, hasil ini belum mampu mengangkat Gijon dari zona degradasi.

Gijon hanya mampu meraih satu poin dari tujuh pertandingan terakhirnya sebelum menghadapi Granada, yang juga difavoritkan untuk terdegradasi, namun penampilan Gijon kali ini menjanjikan sedikit perubahan.

Tembakan David Barral dari dalam kotak penalti membuat skor berubah jadi 1-0 untuk Gijon. Gol kedua Gijon dibukukan oleh Andre Castro tiga menit sebelum babak pertama usai.

Pada pertandingan lain, tembakan Sergio Garcia di babak kedua membuahkan kemenangan bagi Espanyol saat mereka melawat ke kandang Racing Santander. Kemenangan ini membawa Espanyol naik ke peringkat delapan, sementara Santander makin terpuruk di dasar klasemen.
(H-RF/A016) 

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011