Titik Berangkat juga bisa diartikan sebagai sebuah titik bangkit setelah keterpurukan
Jakarta (ANTARA) - Dua seniman muda asal Bandung Widi Wardani Purnama dan Sandy Tisa Pratama memamerkan sejumlah karya lukisan mereka dengan tema "Titik Berangkat" di ruang virtual Selaras Art Space.

Inisiator Selaras Art Space Dhitya Widjanarko mengatakan tema besar tersebut mengandung makna "berangkat" yang beragam dalam setiap perjalanan manusia, salah satunya makna kelahiran kembali dalam sebuah periode kehidupan.

"Titik Berangkat juga bisa diartikan sebagai sebuah titik bangkit setelah keterpurukan. Jadi, Titik Berangkat ini bisa dibilang sebuah penanda semangat penanda untuk manusia bisa memulai sebuah awal yang baru," kata Dhitya saat konferensi pers virtual, Senin.

Baca juga: Selaras Art Space hadirkan ruang pamer virtual untuk para seniman

Dalam "Titik Berangkat", Widi menghadirkan 6 judul besar yang terbagi menjadi 17 karya lukisan, sementara Sandy menampilkan tiga seri yang terbagi menjadi 20 lukisan.

Adapun enam judul karya Widi mencakup "Subjection" (penaklukan), "Sentient" (kesadaran), "Supplication" (permohonan), "Contrive" (perancangan), "Inunct" (keheningan sebelum kebebasan), dan "Exempt" (membebaskan).

Widi menerjemahkan "Titik Berangkat" sebagai suatu perubahan seorang manusia dalam meraih kebebasan. Setiap judul, kata Widi, memiliki cerita-cerita tersendiri yang saling terhubung, merepresentasikan pengalaman personal mulai dari dirinya menempuh studi seni rupa hingga akhirnya menjadi seorang perupa.

"Saya mengambil cerita sejak awal kuliah hingga sekarang karena menurut saya itu merupakan titik berangkat saya dari bukan siapa-siapa hingga akhirnya menjadi seorang perupa. Banyak cerita ketika saya diremehkan oleh lingkungan saya, dan sebagainya," kata Widi.

Baca juga: Museum MACAN siapkan pameran luring dan program virtual tahun depan

Sementara "Titik Berangkat" diterjemahkan oleh Sandy sebagai awal mula yang memberinya semangat dan menjadi titik refleksi antara manusia dengan Pencipta. Menurut Sandy, tiga seri karyanya memiliki satu benang merah antara lain "Hikayat Pohon Hidup", "Landscape of Life", dan "Kontemplasi".

"'Hikayat Pohon Hidup' adalah simbolisasi pada banyak makna yang tercerai namun saling terikat. Kemudian menyikapinya dengan membuka cara pandangku tentang hidup, itu masuk ke 'Landscape of Life' dan memunculkan perenungan-perenungan lebih dalam dengan kontemplasi diri di 'Kontemplasi'," kata Sandy.

Walau berangkat dari pengalaman personal, Sandy berharap karya-karyanya dapat memberikan ruang dialog bagi publik dan memberi impresi positif bagi yang melihatnya.

Seluruh karya Widi dan Sandy dapat dilihat dan dinikmati melalui ruang virtual di selarasartspace.com. Selaras Art Space diluncurkan pada Senin bersamaan dengan pembukaan pameran perdana "Titik Berangkat". Pameran karya Widi dan Sandy ini dibuka mulai hari ini dan akan tersedia hingga 30 Juni.

Baca juga: Sandiaga sebut pameran seni digital tumbuhkan ekonomi kreatif

Baca juga: Kemendikbud: Inovasi pameran virtual bantu pertahankan giat kebudayaan

Baca juga: Asosiasi Pematung Indonesia buat pameran "Stay@Home 2020"

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022