Makassar (ANTARA News) - Menpora Andi Alfian Mallarangeng mengatakan, pemuda Indonesia modern harus bisa menguasai tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, internasional dan paling tidak satu bahasa daerah.

Harapan itu dikemukakan dalam sambutan yang dibacakan Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-83 di Makassar, Jumat.

Alasan keharusan menguasai tiga bahasa tersebut salah satunya karena pada 2015, Indonesia akan memasuki era baru komunitas ASEAN yang meliputi komunitas keamanan, ekoonomi, sosial dan budaya.

Arus barang dan jasa dan orang akan semakin leluasa dan hal ini adalah bagian dari tantangan sekaligus kesempatan.

Pemuda harus dipersiapkan untuk bisa berdaya saing dalam menghadapi globalisasi yang terus berjalan di berbagai bidang dan memenangkan persaingan tanpa kehilangan akar budaya.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini mengambil tema Bangun Pemuda Indonesia yang Berjiwa Wirausaha, Berdaya Saing dan Peduli Sesama mengandung pesan bahwa langkah menuju Indonesia yang berdaya saing dan bermartabat sangat bergantung pada karakter pemuda yang kokoh serta mengedepankan akhlak mulia di atas semangat persatuan dan kesatuan Indonesia.

Dengan demikian, pemerintah juga mendorong dan aktif mempersiapkan pemuda menjadi wirausaha, menciptakan lapangan kerja dan memajukan perekonomian Indonesia hingga level internasional

Serta mengajak semua pihak melakukan pengembangan kegiatan kesukarelawanan sebagai salah satu hal yang sangat strategis, dengan cara memberikan kesempatan pemuda menunjukkan kepeduliannya.

"Peranan pemuda harus didorong dan menjawab tantangan era-nya. Pemuda sebagai generasi masa depan harus menjawab tantangannya dengan teknologi, ilmu pengetahuan dan pendidikan.

Yang paling penting adalah nasionalisme yang harus terus terpatri dalam jiwa pemuda dari masa ke masa," kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo usai memimpin upacara peringatan sumpah pemuda.

(KR-RY/S016)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011