Washington (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Kamis (14/4) untuk pertama kalinya menerbitkan izin penggunaan darurat diagnostik COVID-19 lewat sampel napas.

Melalui InspectIR COVID-19 Breathalyzer, tes "dapat dilakukan di lingkungan di mana spesimen pasien dikumpulkan dan dianalisis, seperti kantor dokter, rumah sakit dan lokasi tes mobile, menggunakan instrumen seukuran barang bawaan," kata FDA lewat pernyataan.

"Tes dilakukan oleh operator berkualitas dan terlatih di bawah pengawasan penyedia layanan kesehatan berlisensi atau yang disahkan oleh undang-undang negara bagian untuk meresepkan tes dan dapat menyediakan hasilnya kurang dari tiga menit," kata badan itu.

Direktur Pusat Perangkat dan Kesehatan Radiologi (CDRH) FDA Jeff Shuren mengatakan izin tersebut merupakan contoh lain dari inovasi cepat yang terjadi dengan tes diagnostik untuk COVID-19.

"FDA terus mendukung pengembangan tes COVID-19 baru dengan tujuan meningkatkan teknologi yang dapat membantu mengatasi pandemi saat ini sekaligus memosisikan AS dengan lebih baik untuk menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat umum selanjutnya," katanya.

InspectIR COVID-19 Breathalyzer menggunakan teknik yang disebut kromatografi gas-spektrometri massa (GC-MS) untuk memisahkan serta mengidentifikasi campuran kimia.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Jatah 4 alat tes COVID-19 gratis per keluarga di AS dinilai tak cukup

Baca juga: AS rampungkan pembelian alat tes COVID untuk didistribusikan gratis


 

China setujui penjualan alat tes mandiri antigen COVID-19

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2022