JAKARTA (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) pada Jumat (7/4) mengklasifikasikan penarikan kembali mesin pernapasan buatan Philips sebagai jenis penarikan yang paling serius, karena penggunaannya dapat menyebabkan cedera parah hingga kematian.

Unit pembuat perangkat medis Belanda Philips Respironics menarik kembali 1.088 perangkat di AS pada 10 Februari. Perangkat tersebut didistribusikan antara 1 Desember 2021 sampai 31 Oktober tahun lalu, seperti disiarkan Reuters, Jumat (7/4).

Perangkat itu membantu orang dengan masalah pernapasan untuk tetap bernapas dengan ritme yang teratur.

Philips menarik kembali mesin-mesin itu karena beberapa perangkat diberi nomor seri yang salah atau duplikat selama pemrograman awal, kata badan kesehatan AS itu.

Duplikasi nomor seri dapat menyebabkan terapi diberikan menggunakan resep yang salah atau kesalahan dalam pengaturan setelan pabrik.

Menurut FDA, perusahaan telah menerima 43 keluhan tentang masalah itu, namun, hingga saat ini tidak ada laporan cedera atau kematian yang dikaitkan dengan perangkat pernapasan tersebut.

Perusahaan mengatakan unit yang terkena dampak dapat terus digunakan sesuai dengan instruksi perangkat dan mereka menjangkau pasien untuk mengatur penggantian maupun pengembalian unit.

Baca juga: Kontribusi perusahaan otomotif global untuk lawan corona

Baca juga: UB kembangkan alat deteksi COVID-19 dan penyakit pernapasan

Baca juga: Indonesia terima bantuan 1.000 ventilator dari Australia


Penerjemah: Siti Zulaikha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023